Bertambah, Disnakkeswan Catat 173 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Sumbar

ratusan-sapi-terjangkit-pmk-sekdako-pariaman-pandemi-setelah-covid-19

Ilustrasi. [Dok. Langgam.id]

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Bertambah, Disnakkeswan Catat 173 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Sumbar.

Langgam.id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Sumatra Barat (Sumbar) mencatat telah ditemukan sebanyak 173 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan di Sumbar.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Sumbar, M. Kamil mengatakan kasus tersebut terdiri dari kasus yang positif, masih proses pengujian sampel, dan dalam tahap pengambilan sampel.

Dia mengatakan hingga saat ini belum ditemukan kasus yang sembuh dari PMK ataupun yang mati akibat PMK. Hal ini disebabkan karena semua kasus sedang dalam masa pengobatan dan penyembuhan. Semua kasus baik yang positif maupun dalam uji labor sedang dalam masa pengobatan.

"Untuk penyembuhan hewan yang terdampak PMK butuh waktu yang cukup lama, paling cepat membutuhkan waktu selama 14 hari inkubasi wabah," katanya, Rabu (18/5/2022).

Dijelaskannya, sebanyak 4 kasus di Sijunjung yang pertama itu sekarang masih belum sembuh total. Seperti bagian kakinya, meskipun untuk makan perlahan sudah mulai bisa.

Tahap pengobatannya sendiri dimulai dari screening pemberian antibiotik, pemberian vitamin, pemberian obat oles pada bagian kulit yang terluka. Kemudian juga di support dengan pemberian infus oleh tim lapangan.

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk meminimalisir penularan PMK adalah dengan penutupan pasar ternak selama 14 hari, dan melakukan pengawasan dan pengendalian batas lintas provinsi.

Terkait ketersediaan obat untuk pasien kasus PMK, dia mengatakan melonjakan kasus setiap hari, membuat persediaan stok obat semakin habis dan berkurang.

"Ini yang mejadi keluhan dari teman-teman kabupaten/kota tadi saat kita melakukan rapat, apalagi wabah PMK marak terjadi sejak sebulan terakhir, sementara anggaran kita sudah ditetapkan, sebagian juga sudah ada yang cair," sebutnya.

Kemudian ia juga menuturkan kondisi anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) di setiap kabupaten/kota yang sudah terbatas, untuk memenuhi hal tersebut harus dilakukan refocuusing anggaran, agar pengendalian PMK lebih optimal.

Baca juga: Kasus Sapi Terjangkit Penyakit Mulut dan Kaki di Sumbar Jadi 11 Ekor

Ia menambahkan, pihaknya segera mengkomunikasikan dengan pihak direktorat jenderal peternakan hewan kementerian pertanian, serta pihak kabupaten/kota mengarahkan agar segera mengalihkan aspek anggaran.

"kasus ini sudah merupakan kasus yang sangat genting dan harus secepatnya dikendalikan dan diatasi,"katanya.

Dapatkan update berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Kembali Pimpin Padang Panjang, Hendri Arnis Janjikan 33 Progul
Kembali Pimpin Padang Panjang, Hendri Arnis Janjikan 33 Progul
Liga 1: Tandang ke Persis Solo, Semen Padang FC Targetkan Bawa Poin Penuh
Liga 1: Tandang ke Persis Solo, Semen Padang FC Targetkan Bawa Poin Penuh
Calon Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani Blusukan di Pasar Sikabau
Resmi Jadi Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani Kepala Daerah Perempuan Pertama di Sumbar
PTUN Jakarta memutuskan gugatan (keberatan) Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) - Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Padang
Kesalahan Teknis pada e-Court, Gugatan LBH Padang atas Pencemaran di PLTU Ombilin Kandas
Warga Buncah, Ada Mayat Terbungkus dalam Karung di Tanah Datar
Warga Buncah, Ada Mayat Terbungkus dalam Karung di Tanah Datar
Efisiensi anggaran APBD dan APBN yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah ternyata sangat berdampak ke sektor industri perhotelan dan
Hotel-hotel di Sumbar "Tercekik" Dampak Efisiensi Anggaran, Food and Breakfast hingga Okupansi Menurun