Berdiri Sejak 1896, Masjid Tilatang Kamang Diresmikan Lagi Usai Direnovasi

Langgam.id - Masjid Al Mujahidin yang terletak di Jorong Sidang Rawang, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, resmi dibuka kembali usai menjalani proses renovasi menyeluruh. Peresmian dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy pada Senin (9/6/2025) sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian dan pengembangan rumah ibadah bersejarah di daerah tersebut.

Masjid ini memiliki nilai sejarah yang tinggi karena pertama kali didirikan pada tahun 1896, menjadikannya salah satu masjid tertua di wilayah Tilatang Kamang. Salah satu hal yang menarik, mimbar (mijraj) yang digunakan sejak awal pendirian hingga kini tidak pernah diganti, menjadi simbol kuat keberlangsungan dan nilai sejarah masjid tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Masjid Al Mujahidin dulunya dimiliki oleh tiga jorong yang tergabung dalam satu kesatuan yang disebut Sidang Rawang. Ketiganya adalah Jorong Rawang Bunian, Jorong Guguak Koto Aua dan Jorong Bukareh. Namun kini, Jorong Bukareh telah memisahkan diri karena telah memiliki masjid sendiri.

Tokoh yang dikenal sebagai penggagas berdirinya masjid ini adalah Rasul Angku Mudo, seorang tokoh dari Suku Payobada yang berasal dari Kaum Datuak Hasadahulu. Perannya dalam sejarah berdirinya masjid ini masih dikenang oleh masyarakat sebagai sosok yang berjasa dalam membangun fondasi keagamaan dan sosial di daerah tersebut.

Renovasi besar-besaran terhadap masjid ini selesai pada tahun 2025, dengan mempertahankan nilai-nilai arsitektur lama namun disesuaikan dengan kebutuhan jamaah masa kini. Kehadiran Wagub Vasko dalam peresmian menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat yang terlibat langsung dalam proses pembangunan ulang tersebut.

Dandi (35), salah satu warga, mengaku sangat bersyukur atas perhatian pemerintah daerah. "Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Wagub. Ini membuktikan bahwa pemerintah hadir dan peduli terhadap warisan keagamaan dan budaya kami," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa masjid ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai pusat diskusi, kegiatan sosial, dan pengembangan masyarakat.

Kini, Masjid Al Mujahidin tak hanya menjadi simbol spiritual, namun juga simbol kebanggaan masyarakat Tilatang Kamang. Diharapkan, masjid ini dapat terus menjadi pusat aktivitas keagamaan dan sosial yang harmonis, sebagaimana semangat para pendiri terdahulu yang terus hidup dalam denyut kehidupan masyarakat setempat.

Sosok Wagub Vasko dalam beberapa kali kesempatan selalu menyerukan agar masjid, musala atau surau dijadikan sebagai pusat peradaban Minangkabau. (*/f)

Tag:

Baca Juga

Bupati Pesisir Selatan Larang Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Lapangan Terbuka
Bupati Hendrajoni Usulkan Water Aerodrome untuk Dongkrak Wisata Mandeh
Wawako Padang Pimpin Upacara Peringatan Gugurnya Bagindo Aziz Chan ke-78
Wawako Padang Pimpin Upacara Peringatan Gugurnya Bagindo Aziz Chan ke-78
Pemkab Dharmasraya bersama Forkopimda sepakat membentuk Satgas untuk mengatasi berbagai persoalan ketertiban yang meresahkan warga,
Atasi Berbagai Persoalan di Masyarakat, Forkopimda Dharmasraya Sepakat Bentuk Satgas
Bertani Tak Lagi Sekadar Menanam: Nafas Baru dari Sawah Lua
Bertani Tak Lagi Sekadar Menanam: Nafas Baru dari Sawah Lua
Badan Gizi Nasional (BGN) ingin pendidikan gizi bisa menjadi bagian dari kurikulum sekolah. Wacana itu sudah disampaikan BGN ke Kementerian
Ciptakan Generasi Sehat dan Cerdas, BGN Ingin Pendidikan Gizi Terintegrasi dengan Kurikulum Sekolah
Konstruksi Mega Kepalsuan dan Perjuangan Pembongkarannya: Kuasa, Narasi, Aib dan Moralitas
Konstruksi Mega Kepalsuan dan Perjuangan Pembongkarannya: Kuasa, Narasi, Aib dan Moralitas