Langgam.id – Anggota DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Arisal Aziz menilai sepakbola lebih dari sekedar olahraga, namun sepakbola adalah alat menyelamatkan generasi muda dari berbagai bentuk kenakalan remaja dan penyakit masyarakat (pekat).
Kikenal sebagai tokoh serius membina sepakbola daerah khususnya di kelompok umur, Presiden Josal FC itu sebut dirinya ikut andil di sepakbola bukan untuk pencitraan, melainkan lebih ke upaya memberikan pembinaan ke generasi muda.
“Ini bukan soal pencitraan atau sekedar membina sepakbola. Orang mengerti sepakbola pasti tau bahwa investasi di sepakbola adalah hal yang gila alias menyerap banyak uang. Tapi saya tidak peduli itu, saya lebih takut kalau generasi muda kita semakin jauh menyimpang,” katanya Rabu (25/6/2025).
Founder Indah Group ini yakin dan percaya kalau lewat penguatan mental generasi muda di sepakbola dapat menjadi senjata untuk mencegah berbagai bentuk kenakalan remaja yang semakin hari semakin mengkhawatirkan di Sumatera Barat.
“Kita semua merasa miris dan terkaget-kaget membaca yang beredar akhir-akhir ini. Rasanya semua tak masuk diakal berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh generasi muda kita di Sumatera Barat. Saya yakin sepakbola adalah salah satu alat edukasi dan pencegahan kenakalan remaja. Oleh karena itu, mari kita dukung segala bentuk kegiatan positif di kampung halaman kita untuk kemajuan generasi muda,” pungkas H. Arisal.
“Jadi saya berpesan kepada seluruh tim pelatih Josal FC, baik dari U-13.U15, hingga U-17 penekanan akidah akhlak yang nomor 1. Seluruh pemain Josal FC wajib melaksanakan ibadah terutama bagi yang muslim tidak boleh meninggalkan salat 5 waktu. Saya sangat bangga kiranya tim pelatih bisa membina anak-anak lewat salat berjama’ah. Sekali lagi sepakbola hanyalah alat, tujuan utama kita tetap membangun akhlak generasi muda,” tegasnya.
Sebagai bentuk penguatan komitmennya, saat ini Arisal Aziz lewat manajemen Akademi Josal FC terus mengebut Pembangunan Akademi Sepakbola berbasis pesantren di Kota Pariaman. Ketua DPW PAN Sumbar ini berharap keseriusannya menjadi catatan khusus bagi alim ulama, niniek mamak, dan cadiak pandai di Minangkabau.
“Saya bukan ingin disorot, tapi saya ingin selalu ada masukan positif bagi saya. Sekarang Pembangunan Akademi berbasis pesantren terus berjalan. Mohon do’a dari Masyarakat Sumatera Barat semoga ini bisa menjadi cara bagi kita selamatkan generasi muda kita dari berbagai kenakalan remaja. Semoga Allah selalu memberi saya kesehatan dan kelapangan rezeki untuk bisa mewujudkan cita-cita saya ini, amiin,” ujar Arisal menutup pembicaraan. (*/f)