Langgam.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, bencana yang terjadi pada 2021 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebanyak 34 persen atau terdapat 3.058 kejadian.
Angka tersebut terang Suharyanto, merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir.
Ia menambahkan, bahwa bencana hidrometeorologi masih mendominasi dengan total kejadian sebanyak 2.702. Yaitu, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
"Dilihat dari distribusi spasial lokasi kejadian, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah merupakan tiga provinsi teratas yang paling sering terjadi bencana," ujar Suharyanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/12/2021).
Menurutnya, pemerintah daerah di tiga provinsi itu perlu memberikan perhatian yang lebih besar dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Suharyanto menjelaskan, ada beberapa pelajaran yang dapat diambil pasca bencana yang terjadi di Indonesia selama 2021.
Seperti di awal tahun ada gempa di Mamuju, Malang, Blitar, Jember, dan Flores. Hal ini memberikan pembelajaran untuk mitigasi risiko gempa lebih dini.
Mitigasi risiko gempa teragnya, hanya dapat dilakukan dengan penguatan bangunan, baik itu rumah warga, maupun fasilitas publik.
"Penguatan bangunan ini, khususnya rumah masyarakat harus mengedepankan cara yang praktis dengan biaya terjangkau," bebernya.
Kemudian katanya, bencana longsor di Sumedang dan siklon tropis di NTT. Ia mengimbau kepada stakeholder dan masyarakat untuk tidak membangun pemukiman di lahan kritis.
Ia mengungkapkan, bahwa pembangunan kawasan harus mengacu kepada tata ruang yang berbasisi mitigasi bencana.
Berikutnya kata Suharyanyo, awan panas guguran di Gunung Semeru pada awal Desember 2021.
Baca juga: Potensi Bencana Sumbar hingga Desember, Pemerintah Daerah Diminta Siaga
Menurutnya, perlu adanya penguatan sistem peringatan dini kegunungapian terutama yang mendukung perintah evakuasi pada saat kontinjensi dan kedaruratan.
Suharyanto mengingatkan bahwa bencana merupakan peristiwa yang berulang. Oleh karena itu, dengan adanya pembelajaran dari kejadian bencana di 2021, dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana ke depannya.