Langgam.id - Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada 10 Juli 2022. Bagi umat Islam yang belum sanggup menunaikan ibadah haji, dapat melaksanakan amalan ini rentang waktu sepuluh hari pertama di bulan Zulhijah.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar r.a, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah SWT dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya, dari pada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Zulhijah)," hadis riwayat (HR) Ahmad, disahihkan Syaikh Ahmad Syukri.
Lalu sahabat bertanya pada Rasulullah apa saja amalan tersebut. Nabi melanjutkan penjelasan dengan menyebut tiga macam puasa yang bisa dilakukan sebelum Idul Adha.
Pertama. sabda Nabi, puasa zulhijah. Ini merupakan salah satu amalan mulia yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya.
Puasa zulhijah dilaksanakan pada 10 hari pertama bulan Zulhijah tepatnya pada tanggal 1-7 Zulhijah. Termasuk amalan yang tidak pernah ditinggalkan Nabi selain puasa asyura (10 Muharram), puasa 3 hari setiap bulan, dan salat 2 rakaat sebelum fajar (subuh).
Kemudian, sebuah amalan, yang nilainya setara dengan melakukan puasa selama satu tahun penuh. Amalan itu, lanjut Nabi Muhammad, puasa tarwiyah. Puasa tarwiyah dilaksanakan pada hari ke delapan bulan Zulhijah.
Selanjutnya puasa arafah. Puasa arafah dikerjakan pada hari ke sembilan bulan Zulhijah. Atau, tepat satu hari menjelang Idul Adha.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1443 Hijriah 10 Juli 2022
Keutamaan puasa arafah, akan menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.
---