Langgam.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat memperkuat sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 melalui Biola, yang merupakan alat tradisional asal daerah itu.
Ketua Bawaslu Pessel, Erman Wadison menyebutkan, biasanya dengan alah musik, pesan-pesan pengawasan lebih mudah dicerna oleh masyarakat umum.
“Biasanya melalui alat musik (Biola), disampaikan cerita-cerita yang meleganda. Namun, kali ini kita sampaikan aturan-aturan seputar Pemilihan Umum (Pemilu),” ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Selasa (10/12/2019).
Menurutnya, pengawasan pemilu melalui sarana kebudayan tidak hanya dilaksanakan di Kabupaten Pesisir Selatan. Namun daerah lain juga, di seluruh Indonesia.
“Khusus di Sumatra Barat, masing-masing kabupaten dan kota juga melakukan hal yang sama. Karena di Pessel ada alat musik Biola, makanya kami langsung mencobanya,” ungkap Erman.
Tahap selanjutnya, kata Erman, program ini akan disampaikan ke Bawaslu Provinsi, jika disetujui, maka akan dijadikan bagian dari sosialisasi Pemilu kedepannya.
Selain itu, dalam menyukseskan perhelatan Pilkada 2020, Erman mengaku akan membuka ruang bagi masyarakat yang peduli dan menyampaikan laporan, pengaduan dan informasi terkait pelanggaran yang terjadi.
“Agar terlaksananya Pemilu yang jujur, adil, langsung, umum dan rahasia sesuai dengan ketentuan,” ucapnya.
Terkait sosialisasi Pemilu dengan Biola, katanya, hampir sama dengan permainan Biola pada umumnya. Hanya saja, ketika Biola dimainkan, itu memiliki komposisi nada tersendiri, tergantung terhadap pemainnya.
Termasuk juga lagu yang dibawakan, ada juga yang bercerita mengenai tokoh yang melegenda, suka cita dalam kehidupan dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, sosialisasi Pemilu, kata Erman, juga akan diiringi dengan alat musik lainnya, seperti rebana dan tamborin. (*/ZE)