Bawang Merah Sungai Jambu Pariangan Dinilai Layak Jadi Varietas Unggul

Bawang Merah Sungai Jambu

Uji adaptasi bawang merah Sungai Jambu. (Foto: Dinas Pertanian Tanah Datar/Humas Pemkab)

Langgam.id - Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar menilai, bawang merah Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan layak jadi varietas unggul. Untuk itu, dinas bersama tim dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Sumbar dan tim dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Wilayah Sumbar melakukan uji adaptasi bawang merah tersebut.

Tim ini melakukan uji adaptasi di persawahan Kelompok Tani Borneo Sakato Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan, Selasa (15/9/2020). "Uji adaptasi menjadi salah satu tahapan untuk memperoleh sertifikasi agar bisa dilepas menjadi varietas unggul nasional," kata Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani, sebagaimana dirilis Humas Pemkab Tanah Datar, Rabu (16/9/2020).

Menurutnya, hasil produksi budidaya bawang merah Kabupaten Tanah Datar masih belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi. Hal ini menjadi salah satu motivasi yang mendasari Dinas Pertanian setempat untuk menguji varietas baru agar bisa membantu peningkatan hasil produksi umbi yang biasa menjadi bumbu dapur ini.

Agar bisa dimanfaatkan para petani bawang merah, varietas ini diuji banding dengan varietas lain yang telah dulu dilepas. Seperti Bima Brebes Jawa Tengah, Maja Cipanas Jawa Barat dan SS Sakato dari Solok Sumbar.

“Sengaja kita memilih bawang merah unggul lokal Sungai Jambu, karena bawang ini mempunyai keunggulan. Daun lebat, umbinya banyak, besar dan timbul di permukaan tanah, isinya merah dan masa tanam lebih singkat dari varietas lain. Sehingga sampai pengamatan kedua hari ini, bawang merah unggul lokal Sungai Jambu ini cukup menjanjikan sehingga akan dikembangkan nantinya, ini akan ditentukan dari hasil panen nantinya pada Oktober 2020,” ujar Sri.

Baca Juga: Baronde, Tradisi Komunal Panen Padi di Tanah Datar

Ia menjelaskan, tim melakukan uji adaptasi di dua lokasi dengan ketinggian yang berbeda. Harapannya, bisa melahirkan rekomendasi varietas untuk dikembangkan sesuai dengan kondisi wilayah Tanah Datar. “Sengaja kita uji adaptasi dengan ketinggian berbeda," tuturnya.

Yakni di Sungai Jambu dengan ketinggian 800 meter dpl (di atas permukaan laut) untuk kategori sedang. Serta dan di Nagari Padang Laweh Malalo Batipuh Selatan pada ketinggian 400 Meter dpl kategori rendah. "Sehingga diharapkan uji ini menghasilkan rekomendasi keduanya dan varietas ini bisa dilepas dan digunakan masyarakat petani di mana saja,” ujarnya.

Kasi Penilaian Varitas UPTD BPSB Sumbar Syofri Naldi NP mengatakan, dari hasil pengamatan sementara, bawang merah unggul lokal Sungai Jambu menunjukkan hasil yang cukup baik. “Dalam pengamatan tim dengan memperbandingkan dengan varietas lain yang telah dulu dilepas, bawang merah Sungai Jambu menghasilkan umbi lebih banyak yang muncul ke permukaan tanah dan tidak berbunga. Tidak berbunga inilah yang membedakan dengan varietas lain dan tentu juga diharapkan nantinya hasil panen juga bagus dan lebih baik, sehingga setidaknya tahun depan varietas ini bisa juga dilepas dan menjadi varietas nasional,” ujarnya.

Di kesempatan itu juga Asisten Ekobang Edi Susanto didampingi Kabag Humas dan Protokol Yusrizal dan Kabag Perekonomian Masni Yuletri yang bertugas sebagai tim monitoring kegiatan 2020 dan tim pengendali inflasi daerah mengungkapkan bahwa pelaksanaan uji adaptasi terhadap bawang merah unggul lokal Sungai Jambu diharapkan memberikan hasil yang baik sesuai harapan.

“Saat ini hasil pertanian bawang di Kecamatan X Koto dengan menggunakan varietas SS Sakato baru mampu menghasilkan 8 ton bawang kering per hektare. Sementara itu bawang merah lokal unggul Sungai Jambu ini diperkirakan bisa mencapai 15 ton bawang kering per hektare,” ujar Edi.

Bila lolos menjadi varietas nasional, ia mengharapkan petani memanfaatkan varietas asli Tanah Datar ini.
“Selepas panen, akan diketahui hasil dari uji adaptasi dan sekira memang lebih baik, akan diajukan ke pemerintah pusat untuk menjadi varietas baru bawang merah yang menjadi unggulan dan kebanggaan bersama, sehingga tentu juga akan kita budidayakan di Tanah Datar,” katanya. (*/SS)

Baca Juga

Pemkab Tanah Datar terus melakukan pemantauan di empat sungai yang berhulu langsung dari Gunung Marapi. Pemantauan ini dilakukan karena
Curah Hujan Tinggi, 4 Sungai Berhulu Gunung Marapi di Tanah Datar Terus Dipantau
Bupati Tanah Datar, Eka Putra mengimbau masyarakat yang dekat dengan bantaran sungai diminta waspada terhadap kemungkinan banjir bandang.
Curah Hujan Tinggi di Tanah Datar, Warga Bantaran Sungai Diimbau Waspada
Bupati Tanah Datar, Eka Putra memiliki keinginan membangun sebuah sport center di daerah tersebut. Ia berharap, dengan adanya sport center,
Bupati Eka Putra Berkeinginan Bangun Sport Center di Tanah Datar
Ditutup Hari Ini, 15.000 Pengunjung Diperkirakan Datangi Festival Pesona Minangkabau
Ditutup Hari Ini, 15.000 Pengunjung Diperkirakan Datangi Festival Pesona Minangkabau
Inovasi Pertanian 'Basawah Pokok Murah', Komisi IV DPR Tantang Kementan Perkuat Riset di Sumbar
Inovasi Pertanian 'Basawah Pokok Murah', Komisi IV DPR Tantang Kementan Perkuat Riset di Sumbar
Seluas 8,3 hektare (Ha) lahan pertanian pasca optimasi lahan di Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, sudah mulai ditanami warga.
8,3 Ha Lahan Pertanian Terdampak Bencana di Rambatan Tanah Datar Mulai Ditanami