Langgam.id - Pemko Payakumbuh dibantu Denzipur 2 Padang Mengatas bergerak cepat mengatasi banjir yang merendam sejumlah rumah di Kelurahan Taratak Padang Kampuang dan Ompang Tanah Sirah Kecamatan Payakumbuh Utara, Senin (22/1/2024).
Sekda Payakumbuh Rida Ananda mengatakan, terdapat 17 KK (kepala keluarga) atau kurang lebih 68 jiwa yang terdampak banjir karena luapan Batang Lamposi.
"Hari ini saya atas arahan Pj Wali Kota Payakumbuh turun langsung meninjau warga kita yang terdampak banjir karena luapan Batang Lamposi," ujar Rida saat meninjau langsung banjir di Kelurahan Ompang Tanah Sirah, Senin (22/1/2024).
Pada kesempatan itu, Rida Ananda menyerahkan bantuan permakanan dari Pemko Payakumbuh kepada keluarga yang terdampak.
Ia mengatakan bahwa meluapnya Batang Lamposi disebabkan karena adanya penumpukan sampah batang kayu di Bendungan Talawi, Kecamatan Payakumbuh Utara sehingga air tidak mengalir dengan normal.
"Penumpukan ini membuat jalur air tidak lancar karena banyaknya sisa batang kayu di Bendungan Talawi. Dari sekitar sepuluh jalur hanya dua yang mengalir normal," bebernya.
Oleh karena itu terang Rida, Dinas PUPR, BPBD bersama UPTD SDA BK dan dibantu dengan sejumlah anggota TNI dari Denzipur 2 Padang Mengatas melakukan pembersihan.
"Alhamdulillah dari beberapa jam pekerjaan kita dapat mengurangi tumpukan yang ada dan aliran air mulai lancar. Sehingga sejumlah rumah tidak lagi terendam," tuturnya.
Meski begitu, sebut Rida, pekerjaan pembersihan belum dapat diselesaikan seluruhnya karena masih tingginya debit air di Batang Lamposi.
"Pembersihan akan dilanjutkan lagi. Kami atas Pemko Payakumbuh berterimakasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu pembersihan terkhusus kepada Dandenzipur 2 Padang Mengatas yang langsung menurunkan anggotanya, Dinas PUPR, BPBD, Camat, Lurah, dan masyarakat," ucapnya.
Rida mengharapkan ke depannya, penumpukan di bendungan ini tidak lagi terjadi sehingga memang diperlukan pemantauan dan pembersihan rutin di bendungan tersebut.
"Jika ada yang tersangkut segera dibersihkan jangan lagi sampai menumpuk. Karena ketika debit air tinggi dapat memperparahnya penumpukan itu yang berakibat air tidak mengalir dengan normal," ujarnya. (*/yki)