Langgam.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mengatakan baru 22.000 dari sekitar 600.000 UMKM di daerah itu, yang memiliki sertifikat halal.
Ia berharap agar UMKM turut menceburkan diri, sehingga menjadi UMKM halal yang terus tumbuh menuju usaha skala besar. Keinginan itu selaras dengan komitmen menjadikan Sumbar sebagai pusat pengembangan industri halal nasional.
Hal itu disampaikan Gubernur Mahyeldi saat menghadiri agenda Lokakarya Sertifikat Halal Self-Declare dan Seremonial Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi UMKM Binaan Bank Central Asia (BCA) di Kota Padang, yang digelar di di Hotel Mercure, Selasa (12/12/2023) lalu, yang juga diampu oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
“Melalui pelatihan ini kita berharap UMKM di Sumbar dapat melakukan pendaftaran sertifikasi halal Self-Declare secara mandiri untuk produk-produknya. Namun patut diingat, bahwa halal bukan hanya sebuah kata, melainkan sebuah gaya hidup yang merentangkan jembatan antara agama, keberagaman, dan inovasi," katanya, dikutip dari Adp Sumbar, Kamis (14/12/2023).
Mahyeldi menegaskan, Pemprov Sumbar terus berkomitmen untuk menjadikan Sumbar sebagai pusat industri halal di Indonesia. Sebab, Sumbar memiliki segenap potensi yang dibutuhkan, serta mendapat kepercayaan dan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
“Kami mengapresisasi BCA yang terus mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi halal di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Terutama dalam bentuk penyelenggaraan Workshop Sertifikat Halal secara gratis bagi UMKM binaan BCA di Kota Padang ini, serta kepada Kementerian Koperasi dan UKM yang terus memberikan perhatian kepada Sumbar," ucap Gubernur lagi.
Mahyeldi menerangkan, saat ini diperkirakan jumlah UMKM Sumbar sudah mecapai 600.000 unit usaha, akan tetapi yang telah memiliki sertifikat halal baru menyentuh angka sekitar 22.000 UMKM, dan 3.000 unit usaha lainnya sedang berproses untuk mendapatkan sertifikat halal.
"Oleh karena itu, kita butuh dukungan banyak pihak dalam meningkatkan jumlah UMKM berlabel halal di Sumbar," ungkapnya.
Gubernur menyebutkan, halal lifestyle bukan sekadar menjadi gaya hidup baru, tetapi juga mencakup pola hidup sehat, yang dimulai dari gaya berpakaian, menggunakan kosmetik, serta barang kebutuhan lainnya yang sesuai dengan syariat dan ketentuan halal dalam Islam. "Karena higenis atau sehat tidak hanya dari gaya, tapi juga harus sesuai dengan syariat Islam," terangnya. (*/Fs)