Langgam.id - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Padang, Yenni Yuliza mengatakan bahwa pada 2022 tercatat kemiskinan esktrem di Kota Padang sebanyak 8.063 dari 17.254 data yang diverifikasi.
Data ini terang Yenni berdasarkan hasil survei by name by adress dan musyawarah kelurahan. Hal itu disampaikannya saat rapat Tim Penanggulangan Kemiskinan Kota Padang di Balaikota Padang, Rabu (22/11/2023).
"Kita verifikasi dari musyawarah kelurahan itu. Kemudian setelah divalidasi, itu data yang akan kita terbitkan SK-nya. Artinya masyarakat miskin yang perlu mendapat bantuan. Kita tidak lakukan pencacahan lagi," ujarnya dikutip dari lama Facebook Diskominfo Padang, Rabu (22/11/2023).
Yenni mengungkapkan, untuk mengentaskan dan menghapus kemiskinan ekstrem, pihaknya akan mengintervensi dengan berbagai program sesuai arahan pemerintah pusat.
Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar mengatakan bahwa pihaknya optimis dan bakal berupaya keras agar tahun 2024 kemiskinan ekstrem di Padang menurun bahkan hilang jadi 0 persen.
"Tahun 2024 kita harus berupaya keras sesuai arahan pusat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem," ujarnya dalam rapat Tim Penanggulangan Kemiskinan Kota Padang di Balaikota Padang, Rabu (22/11/2023).
Berdasarkan data Kemenko PMK, masyarakat Kota Padang yang tergolong kemiskinan ekstrem berjumlah 6.338 jiwa atau sekitar 0,64 persen masyarakat Kota Padang.
Eko meminta agar semua OPD bekerjasama dalam menghapus kemiskinan ekstrem. Terutama dalam melaksanakan beberapa program mengatasi kemiskinan sesuai PP Nomor 15 tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan.
Diketahui, beberapa waktu lalu Pemko Padang menerima dana insentif fiskal sebesar Rp5,3 miliar dari Wakil Presiden Indonesia untuk penanganan kemiskinan ekstrem. (*/yki)