Langgam.id – Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai, khususnya yang bertugas di Tuapeijat bantu seragam sekolah anak-anak pengungsi dari Pulitcoman yang dituduh dukun santet.
Bantuan tersebut berupa seragam sekolah, sepatu dan perlengkapan sekolah lainnya, serta sejumlah pakaian yang layak pakai.
Mala (36) salah seorang ASN Dinas Keperindag Mentawai menyebutkan, prihatin terhadap masalah yang terjadi di Pulitcoman, yang berdampak terhadap anak-anak yang masih di bawah umur.
“Kita sangat kasihan melihat mereka (pengungsi), ini berdampak terhadap anak kecil yang belum tahu apa-apa. Sekolah mereka terlantar. Karena itu, kita (ASN) turut membantu perlengkapan sekolah untuk mereka,” ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Jumat (25/10/2019).
Menurut Mala, tidak seharusnya anak-anak turut menjadi korban terhadap perlakukan seperti itu. Tapi, apa boleh buat, mereka yang masih lugu dan polos turut terkena imbas atas tudingan santet yang belum tentu kebenarannya itu.
“Pas kita kasih baju sekolah, mereke tersenyum dan bertanya apakah besok mereka sudah bisa untuk sekolah. Hal itu sontak membuat saya sedih. Ya, mereka (anak-anak) masih sangat polos,” ungkap Mala.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Martinus menyebutkan, bahwa pihaknya sudah meminta dinas pendidikan untuk segera memberikan tempat agar anak-anak tersebut bisa sekolah kembali.
“Agar sepuluh orang anak-anak tersebut bisa sekolah dan (pendidikan) mereka tidak terlantar,” ujarnya kepada awak media. (*/ZE)