PalantaLanggam - Ranah Minang membutuhkan uluran perantau untuk terus terlibat dalam pembangunan. Terlebih, Sumatra Barat miskin sumber daya alam.
Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit mengatakan, dengan kondisi Pendapat Asli Daerah (PAD) masuk kategori daerah terkecil dibandingkan dengan daerah provinsi lainnya di Indonesia, Sumatra Barat terbantu dengan SDM berpotensi yang baik. Itu termasuk para perantau, dimana mampu bersaing dengan kondisi daerah yang mereka tempati.
“Kepedulian para perantau dalam memajukan pembangunan daerah sudah terlihat nyata, bahkan Indojalito peduli turun langsung ke daerah kabupaten kota ikutserta memajukan pembangunan di Sumbar,” ungkap Nasrul pada Acara Halal bi Halal, Marentang Sayang, Merangkul Cinta Indojalito Peduli di Hotel Mahakam Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019), sebagaimana rilis yang dikirim Humas Pemprov Sumbar.
Nasrul Abit juga menambahkan peran perantau memperhatikan kemajuan daerah amatlah dibutuhkan, terutama dalam keikut sertaan dalam pembangunan nagari masing-masing karena ada ketebatasan kemampuan baik pelayanan, dana maupun dalam aturan perundang-undangan dalam pengelolaan keuangan daerah.
Menurutnya, sinegritas ranah dan rantau dalam berbagai sektor pembangunan, tentulah amat membantu percepatan kemajuan daerah terutama dalam upaya meningkatkan semangat kemandirian masyarakat menata kehidupannya agar lebih baik dan sejahtera dari waktu ke waktu.
"Mudahan kegiatan dan silaturrahmi para perantau dan kepedulian terhadap ranah terus terbangun dengan baik, sebagai merentang sayang, merangkul cinta," tukasnya.
Dia menambahkan, atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat Sumatra Barat, mengapresiasi serta memberikan penghargaan yang tinggi atas semua partisipasi dan kepedulian para perantau dalam ikutserta memajukan pembangunan di Sumatra Barat.
Ketua panitia Astri Asgani dalam kesempatan itu menyampaikan, Indojalito Peduli merupakan organisasi yang menjadi wadah untuk ibu-ibu yang perantauan yang berasal dari Minang dan sangat peduli dengan kampung halaman.
“Indojalito peduli melakukan kegiatan dengan iklas tanpa mengharapkan pamrih atas dasar ingin selalu berbakti untuk kampung halaman dan keinginan selalu melestarikan kekayaan budaya alam minang kabau untuk diwariskan generasi Sumatera Barat secara turun temurun,” harapnya.
Dalam kesempatan itu hadir tokoh-tokoh perantau seperti, Fahmi Idris, Reydonnyzar Moenek, Shaddiq Pasadigue, Nazif Basir dan Elly Kasim, tokoh dan masyarakat perantau lainnya serta pengurus dan anggota Indojalito Jakarta. (Osh)