Langgam.id – Kota Payakumbuh mengalami defisit anggaran di tahun 2021. Hal ini disebabkan karena pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan mengurangi seluruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Intensikasi Daerah (DID) provinsi, kabupaten, kota di seluruh Indonesia.
Akibat kebijakan itu, Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh harus mengkaji ulang rencana program dan kegiatan yang telah dirancang pada tahun 2021. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020 sebelum perubahan tercatat sebanyak Rp 785.766.149.857, sementara tahun depan berkurang sekitar lebih kurang Rp 101 miliar
“Kita memang cukup kaget dengan keputusan ini. Namun kita maklum, ini semua akibat covid 19. Untuk itu kita harus memangkas dana semua perangkat daerah, total lebih kurang Rp100 milliar,” ungkap Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Kamis (22/10/2020).
Riza menambahkan, dengan berat hati pihaknya akan menekan angka-angka yang berhubungan dengan belanja pegawai. Seperti uang perjalanan dinas terpotong 35 %, di samping Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dan pengadaan ASN. Pemko juga harus menghapus anggaran pengadaan kendaraan dinas, mobile, dan komputer kantor.
Sementara itu, sejumlah proyek fisik, dikatakan juga harus dihilangkan. Bahkan ada kemungkinan anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Payakumbuh ikut dipangkas. Hal ini harus dilakukan agar pemerintahan dapat berjalan lancar dan pemulihan ekonomi saat pandemi dilakukan.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Rida Ananda menyampaikan, dengan APBD yang berkurang tersebut anggaran di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan dikurangi meskipun saat ini masih dalam tahap pembahasan.
“Nantinya tentu tahapannya harus disetujui oleh DPRD, jadi ini baru pembahasam dan OPD memang sudah mulai melakukan entri meskipun intinya tetap harus persetujuan DPRD” jelas Rida.
Rida Ananda juga memastikan bahwa program dalam rangka pemulihan ekonomi masih akan berlangsung seperti pembangunan jalan, drainase, dan pengairan.
“Intinya, belanja pada 2021 direncanakan akan fokus atau lebih diarahkan kepada masyarakat. Bagaimana dapat kembali memulihkan ekonomi,”tutup Rida. (Dian/ABW)