Angka Kecelakaan Tinggi, Perlintasan KA di Sumbar Bakal Dipasangi Alat Sensor

Angka Kecelakaan Tinggi, Perlintasan KA di Sumbar Bakal Dipasangi Alat Sensor

Kecelaan di perlintasan kereta api Padang. (foto: Irwanda/langgam.id)

Langgam.id - Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) akan memasang alat sensor peringatan dini di perlintasan kereta api. Alat sensor ini dikhususkan untuk perlintasan sebidang.

Pemasangan alat sensor tersebut lantaran angka kecelakaan kereta api di perlintasan sebidang cukup tinggi. Data PT Kereta Api Indonesia Divre II Regional Sumatra Barat (Sumbar) mencatat sejak 2020-2021 telah terjadi 36 kasus kecelakaan di perlintasan sebidang.

"Makanya rencana salah satunya adalah pemasangan alat sensor peringatan dini di perlintasan sebidang," kata Kepala BTP Kelas II Wilayah Sumbar, Suranto usai hadir dalam FGD bertemakan Keselamatan Perjalanan Kereta Api di Perlintasan Sebidang di Wilayah Divre II Sumbar, Rabu (9/6/2021).

Lampiran Gambar

Kepala BTP Kelas II Wilayah Sumbar, Suranto. (foto: Irwanda)

FGD ini diikuti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), PT KAI Divre II Sumbar, Dinas Perhubungan (Dishub) provinsi, kabupaten dan kota, dan pihak kepolisian. Suranto berharap pemasang alat pendeteksi dini di perlintasan sebidang dapat disetujui.

Ia menargetkan pemasangan alat sensor peringatan dini dimulai Desember 2021. Hanya saja, pemasangan itu bisa terealisasi jika rencana disetujui oleh pusat.

"Untuk anggaran alat sensor peringatan dini ini terbilang murah dan efektif jika sistem berjalan. Apabila masih ada kecelakaan, maka bisa dikatakan faktor kesadaran masyarakat yang minim," jelasnya.

Suranto mengungkapkan mekanisme kerja alat sensor peringatan dini adalah setiap dua shelter atau halte sistem alat akan bekerja jika kereta berangkat dari salah satu halte.

Kemudian, setiap di perlintasan akan dipasang device atau alat seperti tiang, rambu jalur kereta api, isyarat suara, dan lampu. Ketika kereta menginjak dan melalui sensor, maka alat tersebut akan berbunyi di perlintasan sebidang yang menandakan kereta akan lewat.

Sebelumnya, BTP Kelas II Wilayah Sumbar telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kereta api di perlintasan sebidang. Di antaranya penutupan pelintasan sebidang tidak resmi.

"Namun permasalahan lainnya muncul ketika penutupan dilakukan yaitu sebagian jalur yang melewati perlintasan sebidang merupakan jalur evakuasi bencana tsunami bagi masyarakat," jelasnya.

Suranto mencontohkan perlintasan sebidang masuk jalur evakuasi tsunami seperti di jalan masuk SMAN 8 Padang. Jika jalan ditutup di kawasan ini, tentunya tidak ada jalur evakuasi dan ini harus ada solusi lainnya.

"Kami masih melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi untuk melakukan pendataan dan identifikasi terhadap jalur evakuasi tsunami yang melintasi perlintasan sebidang," tuturnya. (Irwanda/ABW)

Baca Juga

Kejadian Tertemper KA Terulang, KAI Sumbar Ingatkan Bahaya Beraktivitas di Sekitar Rel Kereta
Kejadian Tertemper KA Terulang, KAI Sumbar Ingatkan Bahaya Beraktivitas di Sekitar Rel Kereta
pria diselamatkan petugas kebersihan dan keindahan PT KAI Divre II Sumbar mencoba berlari di tengah rel saat kereta api melintas.
Aksi Petugas Kebersihan KAI Selamatkan Pria Diduga ODGJ di Padang Lari di Tengah Rel
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyebutkan bahwa angka kecelakaan lalu lintas (lalin) menurun sepanjang tahun 2024. Kendati demikian, untuk jumlah korban dan kerugian justru
Yang Blong Bukan Cuma Remnya
Truk CPO Rem Blong Tabrak Rumah Warga di Lubuk Kilangan, 2 Balita Meninggal Dunia
Truk CPO Rem Blong Tabrak Rumah Warga di Lubuk Kilangan, 2 Balita Meninggal Dunia
Ambulans Tabrak Truk Sedang Parkir di Padang, 1 Perawat Terluka
Ambulans Tabrak Truk Sedang Parkir di Padang, 1 Perawat Terluka
Berkontribusi dalam Pengelolaan Sampah, KAI Divre II Sumbar Terima Piagam Penghargaan dari Pemko Pariaman
Berkontribusi dalam Pengelolaan Sampah, KAI Divre II Sumbar Terima Piagam Penghargaan dari Pemko Pariaman