Langgam.id - Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) menyebutkan angka kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran 2019 turun dibandingkan tahun lalu. Demikian rekap data Operasi Ketupat Singgalang yang dilaksanakan sejak 29 Mei hingga berakhir pada Senin (10/6/2019) kemarin.
Dari data yang diterima langgam.id tersebut, tercatat jumlah kecelakaan di arus mudik dan balik lebaran tahun ini berjumlah 104 kasus. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2018 yang terhitung 130 kasus. Artinya, penurunan angka kecelakaan mencapai 20 persen.
Begitupun untuk korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, tahun ini terhitung berjumlah 24 jiwa. Angka ini mengalami penurunan satu persen dibandingkan tahun lalu yaitu, 25 korban jiwa.
"Pelaksanaan pengamanan arus mudik dan balik lebaran tahun ini terbilang lancar. Mulai dari jumlah kecelakaan menurun dan korban jiwa meninggal juga menurun. Begitupun untuk kemacetan," terang Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Sumbar, AKBP Ari Yuswan Triono kepada langgam.id, Selasa (11//6/2019).
Meski angka kecelakaan dan meninggal dunia turun, angka pengendara yang mengalami luka berat akibat kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran malah naik. Setidaknya korban luka berat berjumlah 24 pengendara, di tahun lalu hanya 12 pengendara.
Sementara untuk korban luka ringan terdapat 142 pengendara. Turun dari tahun lalu yang mencapai 233 pengendara. Selama Operasi Ketupat Singgalang setidaknya angka kerugian material menurun menjadi Rp 300.650.000 dari tahun sebelumnya Rp 435.750.000.
Ari mengakui untuk arus mudik dan balik lebaran kali ini volume kendaraan yang masuk ke wilayah Sumbar mengalami peningkatan drastis. Namun meski demikian, ia mengklaim pemetaan kemacetan sesuai prediksi dan dapat diatasi melalui rekayasa lalu lintas.
"Meningkatnya volume kendaraan mungkin memang imbasnya karena kenaikan harga tiket pesawat, sehingga masyarakat beralih mengunakan transportasi darat. Tapi, Alhamdulillah dapat kami antisipasi melalui rekayasa lalu lintas yang dilaksanakan," pungkasnya. (Irwanda/HM)