Langgam.id - Aneka ritual yang selama ini berkembang di tengah masyarakat Minangkabau, ditampilkan di Desa Wisata Kubu Gadang, Kelurahan Ekor Lubuk, Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Jumat (23/10) kemarin.
Ritual yang ditampilkan di event bertajuk "Ritual Dalam Aktualisasi Budaya Tradisi," adalah Ritual Lukah Gilo, Ritual Barzanji dan Ritual Dabuih.
Pimpinan produksi Festival Ritual Nagari, Rahmad Oscar Ridho, menjelaskan kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari 23 - 24 Oktober. Sabtu (24/10), diadakan seminar yang dilakukan untuk pengkajian lebih mendalam tentang ritual yang telah digelar maupun yang belum.
Ia berharap mudah-mudahan melalui kegiatan ini semua orang bisa lebih melihat menyaksikan dan akhirnya mencintai nilai-nilai budaya yang sudah berkembang di tengah-tengah masyarakat dari masa lalu.
Kegiatan ini merupakan ide dan gagasan dari kelompok komunitas Nan Di Anjuang, dengan tujuan melestarikan adat dan budaya masyarakat minangkabau khususnya di Kota Padang Panjang pada zaman dahulunya.
Festival Ritual Nagari tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Yeni Lasmawati dan dihadiri oleh Walikota Padang Panjang Fadly Amran, perwakilan dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatra Barat, Kepala OPD terkait, Camat Padang Panjang Timur dan niniak mamak, tokoh masyarakat di Kanagarian Gunuang.
Sekretaris Direktorat Jenderal Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Yeni Lasmawati sangat mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan Festival Ritual Nagari ini, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat luas terutama untuk mengenalkan nilai-nilai budaya di daerah Sumatra Barat.
"Semoga dengan kegiatan fasilitasi bidang kebudayaan ini bisa lebih memperkenalkan adat istiadat, nilai, tradisi sesuai dengan 10 OPK yang ada di undang-undang pemajuan kebudayaan, "ucapnya.
Dikatakannya, pada tahun 2020 ini ada sebanyak 3.000 pengusul yang mendaftarkan di Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, namun untuk tahun 2020 ini, hanya ada 300 pengusul yang diterima untuk mendapatkan fasilitas di bidang kebudayaan.
"Jadi festival nagari di kubu gadang ini sangat sangat beruntung dan kami juga memohon nanti untuk bisa melestarikan kembali adat istiadatnya dan juga bisa menyebarkan kepada masyarakat luas, mungkin dengan stakeholder yang lain, bukan dari fbk kembali tapi bisa juga bekerjasama dengan dinas kebudayaan dan juga komunitas, mahasiswa, masyarakat untuk mengembangkan nilai kebudayaan-kebudayaan yang ada di Sumatra barat," pintanya.
Sementara itu, Walikota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan sebagai warga Indonesia masyarakat Provinsi Sumatera Barat khususnya harus mampu mempertahankan budaya dan kearifan lokal kita.
"Begitu banyak ritual-ritual bukan hanya di Sumatera Barat tetapi di seluruh Indonesia yang penuh arti, bayangkan saja satu ritual itu adalah refleksi dari peradaban nenek moyang kita selama beratus-ratus tahun, tentunya banyak arti banyak meaning dari pertunjukan pertunjukan ataupun ritual-ritual tersebut," katanya, sebagaimana dilansir dari Kominfo Padang Panjang.
Fadly Amran juga menghimbau anak-anak muda zaman sekarang atau zaman milenial menggali kekayaan budaya yang ada.
"Jangan sampai lebih tahu kebudayaan orang luar daripada kebudayaan kita sendiri," tukasnya. (Osh)