Alasan Perut Kembali Lapar 2-4 Jam Setelah Sahur

Sahur merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan bagi mereka yang ingin melaksanakan ibadah puasa. Saat sahur menjadi salah satu momen yang

Ilustrasi menu sahur (pixabay)

Langgam.id - Spesialis gizi klinik dari Universitas Hasanuddin Makassar, Tirta Prawita Sari, menjelaskan rasa lapar yang muncul 2-4 jam setelah sahur biasanya karena makanan dalam tubuh mulai habis dan insulin turun.

Menurutnya, ada hormon khusus yang memberi sinyal ke otak lambung sudah kosong dan perlu kembali diisi. Sebagai respons setelah empat jam ini, tubuh mengeluarkan cadangan berupa glikogen yang biasanya tersimpan dalam tubuh, tergantung jenis dan kuantitas makanan.

"Saat sahur, 2-4 jam kemudian merasa lapar. Ini penanda makanan habis, insulin turun lagi. Ada hormon yang memberi tahu otak lambung sudah kosong dan menuntut untuk diisi. Setelah 4 jam, responsnya mengeluarkan cadangan, yakni glikogen. Cadangan ini biasanya habis dalam 12 jam, setelah itu glikogen bekerja mencari dan memecahkan cadangan energi dari sumber lain dan paling banyak sekali dalam tubuh adalah lemak," kata Tirta dikutip dari tempo.co, Rabu (21/4/2021).

Saat puasa memasuki 10 jam, lemak mulai dipecah sehingga kadarnya mulai meningkat dan 2 jam kemudian atau kondisi 12 jam berpuasa sampai pada titiknya. Inilah alasan kenapa kita merasakan gelombang lapar, kemudian normal lagi, kembali lapar, lalu merasa baik-baik saja dekat-dekat waktu berbuka puasa.

Baca juga: Pahami Perbedaan Antara Sedekah, Infak, Wakaf dan Hibah

"Karena setelah 12 jam asam lemak yang menjadi pecahan sumber energi mulai mencapai puncak sehingga energi lagi bagus-bagusnya, makannya segar lagi," tuturnya.

Tirta mengatakan, berpuasa diyakini dapat mengobati resistensi ini, menyebabkan insulin yang tadinya resisten menjadi sensitif kembali sehingga keseluruhan proses metabolisme dalam tubuh bekerja lebih baik. Insulin yang resisten merupakan masalah dan menjadi penyebab kejadian peradangan dalam tubuh.

Di sisi lain, kegiatan yang menjadi rutinitas selama Ramadan itu juga bisa menjadi sarana detoksifikasi mengatasi kebiasaan buruk, misalnya merokok, kopi berlebihan, dan bahan-bahan kimia yang sifatnya merangsang.(Tempo/Ela)

Baca Juga

Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya
Minuman Klorofil: Tren Kesehatan yang Perlu Menjadi Bagian dari Gaya Hidup Sehat
Minuman Klorofil: Tren Kesehatan yang Perlu Menjadi Bagian dari Gaya Hidup Sehat