Langgam.id - Untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, Pemerintah Kabupaten Agam berencana menambah jumlah Early Warning System (EWS) di wilayah tersebut. Rencana ini dibahas dalam rapat koordinasi bersama PT Tatonas yang berlangsung pada Senin (8/7) di Mess Belakang Balok, Bukittinggi.
Okta, perwakilan dari PT Tatonas, menjelaskan bahwa EWS akan dipasang di dua lokasi, yaitu Air Terjun Badorai dan Air Terjun Sarasah. Secara keseluruhan, Kabupaten Agam akan memiliki 11 titik EWS.
"EWS atau sistem peringatan dini ini dirancang untuk memberikan peringatan awal kepada masyarakat mengenai potensi bahaya seperti erupsi Gunung Marapi," ujar Okta. "Sistem ini bertujuan untuk meminimalisir risiko dengan memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada warga sekitar."
Selain pemasangan EWS di dua air terjun tersebut, enam sirine juga akan dipasang di lokasi strategis lainnya, yaitu SMA 1 Sungai Pua, Masjid Al Mujahiddin Bukik Batabuah, SDN 08 Kubang Duo, Musala Ath Thayyibah Cangkiang, Gudang Gabah, dan Mushola Al Ihsan.
Pada rapat tersebut, Okta menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat dan tokoh setempat mengenai penggunaan lahan dan bangunan yang dimaksud. "Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih siap dan responsif terhadap peringatan dini bencana," katanya, dilansir dari AMC, Rabu (10/7/2024)
Kalaksa BPBD Agam, Budi Perwiranegara, menyampaikan bahwa pemasangan EWS direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Juli dan tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat. Ia juga mengimbau pihak kecamatan, wali nagari, tokoh masyarakat, serta Kelompok Siaga Bencana (KSB) untuk menjaga dan merawat alat EWS tersebut setelah terpasang.
"Dengan menjaga alat EWS ini, kita dapat meminimalisir risiko bencana di sekitar Gunung Marapi," ujar Budi. (*/Yh)