Langgam.id - Padi merupakan komoditas unggulan dan strategis di Provinsi Sumatra Barat. Makanan pokok ini termasuk komoditas yang sudah dibudidayakan secara turun temurun, sehingga cukup banyak varietas spesifik lokasi yang ditemukan di Sumbar.
Wahyu Wibawa, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menuturkan dalam penelitiannya tentang tingkat adopsi padi di Sumbar, padi bagi petani sudah menjadi tujuan hidup. Terdapat pemahaman yang dikenal dengan "Bumi Sanang, Padi Menjadi, Taranak Bakambang Biak." Pemahaman tersebut mempunyai makna alam terpelihara, padi subur, dan ternak berkembang biak.
Sebanyak 13 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar telah mengukuhkan varietas unggulannya melalui pendaftaran dan pelepasan varietas. Berdasarkan laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun 2021, semua kabupaten yang merupakan sentra produksi padi telah mendaftarkan dan melepas 1-4 varietas unggul.
Seperti Kabupaten Tanah Datar, Solok, Agam, Pesisir Selatan, Pasaman, Limapuluh Kota, dan Padang Pariaman.
Dalam penelitian yang sama mengatakan, saat ini tidak kurang dari 24 varietas lokal yang berasal dari kabupaten/kota di Sumbar telah terdaftar. Bahkan sebagian besar (58,33%) telah dilepas sebagai varietas unggul.
Beberapa tipe yang telah diakui sebagai varietas unggulan di antaranya, Varietas Anak Daro (Solok), Kuruik Kusuik (Agam), Junjung (50 Kota), Ceredek Merah (Solok), Saganggam Panuah (Padang), Siarang (Solok), Sigudang (Pasaman), Bawaan (Pesisir Selatan). 8 padi lokal diatas diakui sebagai varietas unggul dari 2007-2014.
Selanjutnya ada 4 varietas yang diakui unggul pada tahun 2017. Yakni, padi Bujang Marantau (Tanah Datar), Gadang Rumpun Kambayau (Sawahlunto), Harum Solok (Solok), dan Ampek Angkek (Agam). Sesudah itu ada varietas putiah papanai (Pariaman) dan Marapulai (Bukittinggi) yang diakui masing-masing pada tahun 2020 dan 2021.
Selain 14 varietas yang telah mendapat predikat unggul diatas, masih ada 10 varietas lokal padi Sumatra Barat yang telah didaftarkan.
Yaitu varietas Serai Serumpun (Pesisir Selatan), Kuriak (Tanah Datar), Kusuik Putiah (Agam), Mundam Putiah (Pasaman), Pulau Batu (Pasaman), dan Puluk Hitam (Agam). 5 varietas ini secara bersamaan terdaftar sejak tahun 2018.
Lalu ada varietas Simauang (Solok), Cantik Manis (Pesisir Selatan), Linduang Daun (50 Kota), dan Guliang Tandai Merah (Solok). 24 Varietas padi lokal asli Sumatra Barat inilah yang menjadi kebanggaan petani Minang. (yki)