Langgam.id - Pembangunan proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru seksi I Padang-Sicincin masih terus berjalan. Hingga Maret 2021, progres pembangunan jalan tol sepanjang 36,6 kilometer itu sudah mencapai 37,98 persen.
Sebagaimana diketahui, proyek Jalan Padang-Pekanbaru Seksi I terdiri dari dua penlok yang memiliki panjang total 36,6 kilometer. Penlok I terdiri dari 0-4,2 kilometer, penlok II terdiri dari 4,2-36,6 kilometer.
Manajer Pembangunan dan Pelaksanaan PT Hutama Karya (HK) seksi Sicincin-Padang Berlin A Tampubolon menjelaskan, dari pengerjaan 37,98 persen tersebut, sekitar 20 persen adalah pengerjaan konstruksi sepanjang 9 kilometer di kawasan Padang Pariaman.
"Dari 9 kilometer itu, 7 kilometer kita kerja di atas lahan yang sudah bebas, sementara 2 kilometer lagi kita bekerja di lahan atas izin masyarakat," katanya, Sabtu (13/3/2021).
Baca juga: Tidak Ada Penghentian, Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Masih Berjalan
Sementara sebanyak 17 persen lagi, pihaknya melakukan pengadaan material dari pabrikan seperti pipa stell, tiang pancang, builder untuk jembatan, barrier, dan bahan lainnya. Material tersebut sudah memenuhi untuk sepanjang 30 kilometer.
"Itu untuk Seksi I yang memiliki panjang sekitar 36,6 kilometer, itu bagian dari Padang-Pekanbaru, jadi itu progres kita untuk saat ini," katanya.
Ia mengungkapkan, untuk hambatan yaitu dari 36,6 kilometer itu, baru bebas sepanjang sekitar 7 kilometer. Bentuk lahan bebasnnya juga masih putus-putus, sehingga tidak bisa bekerja terus menerus.
"Selain itu juga ada hambatan teknis karena lokasi berada di atas tanah lunak, karena tanah lunak cukup bervariasi, karena kondisi bervariasi tentu metode penanganannya berbeda," katanya.
Baca juga: Penjelasan Pemprov Sumbar Soal Proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru
Dia mencontohkan, bagi tanah lunak antara 2 sampai 4 meter kedalamannya akan dilakukan penggantian tanah dengan tanah yang baik.
"Sementara kedalaman 8 sampai 10 meter berbeda lagi, begitu juga dengan 12 meter dengan menggunakan beton, kemudian juga lebih lagi maka dilakukan juga dengan cara lain," ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa target Seksi I satu ini selesai sangat bergantung dengan pembebasan lahan yang siap dibangun. Seandainya lahan bisa selesai di akhir semester tahun 2021, maka direncanakan bisa beroperasi di akhir Desember 2022.