Langgam.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat transaksi saham investor Sumatra Barat di bursa efek mencapai Rp1,51 triliun pada Februari 2021.
Angka itu sedikit menurun dari transaksi di bulan Januari sebesar Rp2,01 triliun. Transaksi di bulan Januari itu yang merupakan rekor tertinggi transaksi investor saham Sumbar di Bursa Efek Indonesia.
"Alhamdulillah dalam dua bulan pertama tahun ini, kinerja transaksi investor Sumbar di bursa saham mengalami peningkatan signifikan," kata Early Saputra, Kepala Perwakilan BEI Sumbar, Senin (8/3/2021).
Menurutnya, tingkat kepercayaan masyarakat Sumbar untuk berinvestasi di bursa saham menunjukkan tren peningkatan. Baik dari sisi transaksi maupun jumlah pembukaan rekening baru.
Dua bulan pertama tahun ini misalnya, sudah merupakan indikasi tingginya kepercayaan publik terhadap bursa. Dengan transaksi saham mencapai Rp2,01 triliun pada bulan Januari dan Rp1,51 triliun bulan Februari lalu.
Padahal di tahun-tahun sebelumnya, rerata transaksi saham investor Sumbar hanya di kisaran Rp800 miliar per bulan. Bahkan di awal-awal pandemi Covid-19, transaksi saham sangat lesu.
Selain transaksi yang meningkat, jumlah investor saham atau SID (single investor identification) di Sumbar juga mengalami penambahan. Total sampai Februari jumlah SID mencapai 30.437 investor atau bertambah 5.055 investor sepanjang tahun ini.
Adapun, jumlah investor Sumbar untuk semua efek di BEI mengalami penambahan 9.422 SID sehingga total menjadi 62.168 investor. Total nilai transaksi termasuk saham dan efek ekuitas lainnya sepanjang 2021 sudah mencapai Rp3,5 triliun.
Early meyakini kinerja transaksi saham dan jumlah investor saham asal Sumbar masih akan terus bertambah, mengingat makin meleknya pengetahuan masyarakat terhadap pasar modal serta sosialisasi dan edukasi yang rutin digelar bursa efek ke masyarakat. (*/HFS)