Harmonisasi Raja-raja di Bumi Dharmasraya

Harmonisasi Raja-raja di Bumi Dharmasraya

Empat Raja yang berada di wilayah Dharmasraya. Foto: Humas Pemkab Dharmasraya

Langgam.id - Berkemeja putih, Rajo Koto Besar Sutan Riska Tuanku Kerajaan menabur bunga ke makam leluhurnya, para raja yang pernah bertahta di Kerajaan Koto Besar. Diikuti oleh para pembesar kerajaan, raja muda itu kemudian menabur bunga dan dilanjutkan dengan zikir dan diakhiri dengan doa.

Hadir di sana Rajo Siguntur Sutan Hendri Tuanku Bagindo Ratu, Rajo Pulau Punjng H. Abdul Haris Tuanku Sati, Rajo Padang Laweh Sutan Alif Tuanku Bagindo Sutan Muhammad. Dan juga para ninik mamak dalam wilayah Kerajaan Koto Besar, Koto Salak dan sekitarnya.

Selain itu, Ketua Aswana Dharma Rasul Hamidi Dt. Saridano, Afrizal Dt. Rajo Dipati, Khairul Saleh Dt. Paduko Segar, serta karib kerabat.

Mereka bersimpuh di sekitar makam ikut berzikir dan mengirimkan doa kepada arwah leluhur Kerajaan Koto Besar.

Kehadiran para raja yang eksis di bumi Dharmasraya di peristiwa sakral itu menegaskan hubungan antar raja yang berkelindan dalam keharmonisan. Mereka begitu akur, meski punya langgam tersendiri.

Acara yang berlangsung Jumat lalu itu, doa dan lafadz zhikir berkumandang bertalu-talu di komplek makam yang tidak jauh dati istano kerajaan Koto Besar.

Usai melaksanakan prosesi ziarah, Rajo Koto Besar Sutan Riska Tuanku Kerajaan diiringi para punggawa kerajaan meninggalkan komplek pemakaman menuju rumah keluarga di Koto Besar.

Sementara para undangan beristirahat di komplek makam yang suasananya sejuk karena diteduhi pepohonan besar nan rindang, seraya menunggu waktu shalat jumat tiba.

Sementara kaum perempuan terlihat tengah menyiapkan makanan. Ada tiga kancah besar dijarangkan, berisi gulai cubadak dan daging sapi. Dengan riang gembira kaum hawa mengaduk dan menata tungku, sambil sesekali menyeka peluh yang menyiram wajahnya.

Selepas salat Jumat, Rajo Koto Besar Sutan Riska Tuanku Kerajaan beserta para punggawanya menjamu para undangan untuk makan siang bersama. Suasana kegembiraan terpancar di wajah warga setempat.

Senyum sumringah tak henti dipancarkan oleh para pembesar kerajaan. Ratusan warga menikmati kelezatan aneka hidangan yang dusediakan sang raja dengan lahap ditemani daging sapi yang dimasak khas Koto Besar.

Usai makan bersama, sebagaimana dilansir dari rilis Humas Pemkab Dharmasraya di laman Facebook, kemudian ramah tamah dihelat. Warga mendengarkan para pembesar kerajaan memaparkan sejarah kerajaan.

Dan juga warga mendoakan agar sang raja senantiasa diberikan kesehatan dalam menegakkan adat dan budaya di Kerajaan Koto Besar, sekaligus dapat menjalankan tugas pemerintahan sebagai Bupati Dharmasraya.

Harmonisasi empat raja di Dharmasraya juga terepresentasi dari gagasan besar berupa Festival Melayu menyambut ulang tahun ke-16 Dharmasraya sebagai sebuah kabupaten pada awal tahun 2020.

Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, Festival Melayu merupakan wujud penggalian kebesaran masa lampau Dharmasraya.

"Sebagai daerah yang di masa lampau menjadi pusat pemerintahan dari kerajaan besar, Dharmasraya memiliki budaya luhur peninggalan masa emas daerah itu," bilangnya, kemarin.

Sehingga menurutnya, peninggalan budaya itu perlu terus digali dan dikembangkan, sehingga nilai nilai luhur yang terkandung di dalamnya bisa diwarisi oleh generssi penerus.

"Salah satu momentum untuk membangkit peninggalan budaya itu, adalah dengan menggelar Festival Pamalayu," kata Sutan Riska didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Senibudaya, Pemuda dan Olahraga (Parsenibudpora) Sutan Hendri.

Nama Pamalayu itu diilhami dari sebuah peristiwa yang diperkirakan terjadi pada abad 12 masehi. Pada saat itu serombongan bangsawan dari Kerajaan Singosari melakukan muhibah ke Swarnabhumi. Puncak dari muhibah tersebut adalah didirkannya patung Bhairawa di Dharmasraya, ibukota Kerajaan Swarnabhumi.

Peristiwa itu belakangan dikenal dengan sebutan Ekspedisi Pamalayu.

"Menurut informasi yang saya ketahui, ekspedisi Pamalayu itu terjadi pada bulan Agustus," kata Bupati Sutan Riska yang juga Rajo Koto Besar, yang diamini Sutan Hendri yang notabene juga rajo Siguntur dengan gelar Tuanku Bagindo Ratu.

Oleh karena itu, Sutan Riska menggagas festival Pamalayu dilaksanakan mulai Bulan Agustus sampai ulang tahun kabupaten setiap tahunnya.

Menurut Sutan Riska, festival Pamalayu ini akan diisi dengan kegiatan seni budaya oleh anak nagari. Selain itu, juga ada seminar dan simposium yang materinya terkait dengan sejarah dan budaya di Kerajaan Swarnabhumi.

Dan juga penampilan budaya kuliner khas yang digali dari kebiasaan turun temurun serta napak tilas perjuangan.

"Benda benda seni dan budaya, baik klasik maupun kontemporer juga akan kita pamerkan," kata Bupati pemegang satya lencana pembangunan bidang koperasi ini.

Sementara itu, Kadis Parsenibudpora Sutan Hendri menilai, gagasan Bupati Sutan Riska merupakan momen besar yang akan menjadi salah satu penggerak pembangunan.

Selain itu, Festival Pamalayu akan menjadi pengungkit perekonomian rakyat. Sektor pariwisata akan menggeliat.

"Apalagi kita akan mengundang pegiat tourism dari mancanegara, yang terkait dengan sejarah ekspedisi Pamalayu, seperti Tingkok, Thailand, dan lainnya.

Kini persiapan pelaksanaan Festival Pamalayu sedang dimatangkan. Pemkab Dharmasraya tidak hanya melibatkan aparatur sipil saja, tetapi juga melibatkan LSM, sejarawan, pers dan pegiat sejarah serta pihak swasta, baik lokal maupun nasional.

"Mohon dukungan kita bersama agar kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik," ajak Rajo Siguntur itu. (Osh)

Baca Juga

Dinas Perhubungan Dharmasraya memberlakukan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang, mulai hari ini, Kamis (21/11/2024). Pembatasan
Kurangi Kepadatan Lalin, Dishub Dharmasraya Batasi Jam Operasional Kendaraan Angkutan Barang
DPRD dan Pemkab Dharmasraya Bahas APBD 2025
DPRD dan Pemkab Dharmasraya Bahas APBD 2025
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menghadiri Rapat Paripurna DPRD dengan agenda memberikan jawaban atas Pandangan Umum
Sutan Riska Sampaikan Jawaban Atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Soal Ranperda APBD 2025
Sutan Riska Hadiri Paripurna DPRD Penyampaian Pandangan Umum Fraksi tentang Ranperda APBD 2025
Sutan Riska Hadiri Paripurna DPRD Penyampaian Pandangan Umum Fraksi tentang Ranperda APBD 2025
Loka POM di Kabupaten Dharmasraya menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik (FKP) optimalisasi layanan Loka POM di Kabupaten Dharmasraya
Kepala DPMPTSP Dharmasraya Jadi Narasumber FKP Optimalisasi Layanan Loka POM
Sekda Dharmasraya, Adlisman bertindak sebagai pemimpin upacara pada Peringatan Hari Pahlawan ke-79 Tahun 2024 dan Hari Kesehatan
Pemkab Dharmasraya Gelar Upacara Hari Pahlawan dan Hari Kesehatan Nasional