Langgam.id - Jika tiada kendala, UNESCO akan mengukuhkan tradisi beladiri Minangkabau berupa silek menjadi warisan dunia tak benda pada Desember 2019 ini.
Hal ini dipaparkan Kepala Dinas Kebudayaan Sumatra Barat (Sumbar) Gemala Ranti saat launching Silek Art Festival (SAF) di istana Gubernur Sumbar, Rabu (27/6/2019).
Menurut Gemala Ranti, silek akan dikukuhkan dengan nama pencak silat. Sebab, bela diri ini tergabung dengan tiga daerah lain di Indonesia. Dengan begitu, ada empat daerah yang diusulkan dengan nama tradisi silat asli. Mulai dari Sumbar, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
"UNESCO tidak mau hanya Sumbar saja, harus ada dari daerah lain. Ada namanya masing-masing tapi secara keseluruhan namanya pencak silat, kalau di Sumbar namanya tetap silek," katanya.
Untuk menetapkan silek sebagai warisan dunia memang butuh waktu bertahun-tahun. Silek ini sendri telah diusulkan sejak tahun 2016 silam.
Selain silek, lanjut Gemala, kawasan Sawahlunto yang dilalui kereta api untuk penambangan batu bara juga akan dijadikan warisan dunia pada Juli 2019 nanti.
"Sawahlunto itu statusnya sama kayak kawasan Borobudur nanti. Sedangkan randang masih dalam proses pengusulan,” katanya. (Rahmadi/RC)