Langgam.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam memasang dua perangkap atau box trap di Jorong Padang Galanggang, Nagari Matur Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Pemasangan dilakukan sebagai antisipasi terjadinya konflik satwa beruang di kawasan Kelok 44 tersebut.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam Ade Putra mengatakan, pemasangan perangkap dilakukan sejak Senin (15/2/2021). Tujuan pemasangan perangkap untuk evakuasi satwa langka dan dilindungi tersebut.
"Perangkap dipasang karena ada laporan warga beruang kembali muncul di areal kebun setempat sejak beberapa hari lalu sampai dengan Minggu (14/2/2021)," katanya, Selasa (16/2/2021).
Ia menambahkan, pemasangan perangkap dilakukan bersama-sama dengan aparat pemerintahan nagari dan warga yang berada di sekitar lokasi kemunculan satwa.
Menurut catatan BKSDA, kemunculan satwa ini merupakan yang ketujuh kalinya. Yaitu di Kelok 35, Kelok 42, Kelok 28, Jorong Sidang Tangah, Ambun Tanai, Nagari Bayur dan Kelok 43 Jorong Padang Galanggang.
"Berdasarkan hasil identifikasi lapangan dan keterangan beberapa saksi mata diduga satwa beruang yang muncul berkali-kali tersebut adalah individu yang sama," katanya.
Ia menjelaskan, dari hasil analisa tanda-tanda keberadaan, satwa diperkirakan berusia 10 tahun dan mengalami disorientasi atau tersesat dari habitatnya yang berada di kawasan hutan lindung, tidak jauh dari lokasi kemunculan.
Menurut Ade, berdasarkan pengakuan Asril (58), salah seorang warga Jorong Padang Galanggang mengaku bertemu dengan satwa beruang di kebunnya. Ia kemudian mengusirnya dengan anjing peliharaan, lalu beruang itu lari menuju kawasan hutan di sekitar pemukiman warga setempat.
Selain itu terangnya, pada Jumat (12/2/2021), beruang juga ditemukan berada di atas pohon yang berjarak tidak jauh dari taman wisata Ambun Tanai. Pemasangan perangkap dengan menggunakan umpan buah nangka dan durian dilakukan BKSDA mengingat satwa sudah berada berkali-kali dekat dengan pemukiman warga.
"Selama perangkap terpasang, BKSDA bersama aparat pemerintahan nagari akan terus melakukan pemantauan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, pada Oktober 2020 lalu, viral video kemunculan satwa di Kelok 35, Jorong Kuok Tigo Koto, Nagari Matur Mudiak. Dalam video tersebut terlihat beruang hendak melintas jalan, namun karena terkejut dengan kehadiran manusia. Satwa dilindungi itu berlari menuju lokasi persawahan warga dan menuju hutan.
Tim BKSDA yang mendapatkan laporan langsung melakukan klarifikasi kepada warga yang mengunggah video tersebut di media sosial atas nama Erni Yanti (30).
Dari keterangan warga itu, video tersebut diambil salah seorang warga di Kelok 35 Baroco, Jorong Kuok Tigo Koto, Nagari Matur Mudiak, Kecamatan Matur. Sebelumnya beruang madu itu juga muncul satu pekan lalu di dekat rumahnya. (Rahmadi/yki)