Langgam.id - Kasus perampokan dan penganiyaan bermodus mobil travel di Sumatra Barat (Sumbar) mulai menemukan titik terang, pasca satu pelaku berhasil ditangkap jajaran Polres Padang Pariaman. Satu pelaku itu berinisial MM (55), otak dari aksi kejahatan tersebut.
Menurut Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, AKP Ardiansyah Rolindo, dari aksi kejahatan ini diketahui pelaku berjumlah empat orang. Pelaku MM saat di dalam mobil berperan sebagai sopir.
Komplotan ini, kata Ardiansyah, telah beraksi di sejumlah lokasi di wilayah Sumbar. Di antaranya adalah salah seorang korban yang merupakan guru di MAN 1 Padang Pariaman.
"Kemudian tempat kejadian perkara juga ada di wilayah Kabupaten Padang Pariaman satu. Termasuk yang di Lubuk Kilangan, Kota Padang yang dialami seorang kepala puskesmas di Solok," katanya dihubungi langgam.id, Minggu (14/2/2021).
Baca juga: 1 Perampok Bermodus Travel Ditangkap, Polisi Kantongi Identitas 3 Pelaku Lain
Ardiansyah mengatakan dari hasil interogasi, pengakuan satu pelaku yang ditangkap menyebutkan tiga lokasi tersebut. Namun pihaknya yakin terdapat sejumlah lokasi lainnya yang masih belum diungkapkan oleh pelaku.
"Sementara baru tiga ini, tapi saya yakin lebih dari itu. Ini kan pelaku baru tertangkap satu, kalau tertangkap semuanya akan terungkap kejahatannya di mana-mana saja," tegasnya.
"Sebab pelaku yang kami tangkap ini selalu melempar bahan (jawaban) ke pelaku yang belum tertangkap. Biasanya seperti itu, kalau udah tertangkap pelaku semua baru terbongkar," sambungnya.
Seperti diketahui, tiga pelaku lainnya yang belum tertangkap satu di antaranya seorang perempuan. Pelaku perempuan ini berperan sebagai penumpang yang berpura-pura pingsan di dalam mobil.
"Padahal dia adalah bagian dari komplotan ini. Upaya ini untuk menyakinkan ke korban bahwa mobil ini benar-benar travel, padahal hanya modusnya," ucap Ardiansyah.
Selanjutnya, kata dia, dua pelaku lainnya berperan sebagai eksekutor melakukan pemerasan hingga penganiayaan. Satu pelaku duduk di kursi tengah dan belakang mobil.
"Di kursi tengah dan belakang ada pelaku laki-laki. Ketika korban menaiki mobil langsung di dorong ke belakang. Saat itulah terjadilah aksi kejahatan, handphone, ATM beserta pin hingga uang tunai korban diperas," tuturnya. (Irwanda/ABW)