Kisah Alumni UIN IB Padang Lamar Gadis Turki, Berawal Kenal di Medsos

Kisah Alumni UIN IB Padang Lamar Gadis Turki, Berawal Kenal di Medsos

Muhammad Mutawalli dan Edanur Yildiz saat proses khitbah (foto: IG Mutawalli)

Langgam.id - Seorang pemuda asal Kota Jambi, Provinsi Jambi Muhammad Mutawalli (27) viral di sejumlah media sosial di Indonesia karena kisah perjuangannya mengkhitbah (lamaran) gadis asal Turki Edanur Yildiz (22). Keduanya berkenalan di media sosial selama sekitar 2 tahun hingga merencanakan pernikahan.

Muhammad Mutawalli menceritakan kisahnya berawal sekitar bulan Agustus tahun 2018. Dia melihat Edanur Yildiz lewat akun instagramnya dengan akun bernama @eseseda98 yang saat ini sudah punya 34 ribu pengikut. Saat itu dia memberikan komentar pada foto di akun tersebut hingga 3 foto, tapi tidak pernah dibalasnya.

"Kemudian saya juga inbox beberapa kali tapi tidak dibalas, tidak tahu kenapa, soalnya dia banyak penggemar dan folower. Lalu sekitar 2 atau 3 minggu setelahnya, ternyata ia membalas," katanya kepada langgam.id, Selasa (9/2/2021).

Saat dibalas itulah akhirnya dia bisa kenalan dengan wanita tersebut. Kemudian ia bertukar nomor WhatsApp. Lalu kenalan berlanjut lewat chatingan di WhatsApp. Dari situ, Mutawalli diberitahu kalau Edanur mau berkenalan dengan dirinya karena postingan di akun intagramnya @muhammad_mutawally-asshidiqiy.

Postingan yang dimaksud soal dirinya membaca Alquran, Edanur mengaku menyukai karena senang mendengar Mutawalli mengaji dan membaca shalawat. Wanita Turki itu mengaku kagum dengan dirinya dan Mutawalli juga mengakui kagum dengan Edanur. Dia juga pengagum Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Apalagi saya ini memang pencinta Turki karena sejarah Islam ada di sana, ditambah lagi dengan adanya Presiden Erdogan, saya suka sekali," katanya.

Kemudian dia juga mengatakan kepada Edanur waktu itu dan berjanji akan datang suatu saat ke Turki untuk melamarnya. Kemudian komunikasi terus berjalan baik lewat chatingan, teleponan, maupun video call. Dirinya saling berbagi baik tentang Indonesia maupun Turki maupun tentang kegiatan dan pekerjaan masing-masing.

Namun dirinya mengaku tidak memiliki hubungan seperti pacaran. Selama berkomunikasi dirinya mengaku juga pernah mengakui cemburu dengan yang lain. Hal ini karena Edanur memiliki banyak pengikut di Instagramnya. Namun keduanya tetap saling mendukung.

"Saya bilang kepada dia, saya janji dari sekarang kalau saya ingin serius, saya kagum, insyallah suatu saat saya akan datang ke Turki  untuk melamar, saya mengatakan itu pada tahun 2018 lalu," ujarnya.

Setelah dekat sekitar 2 tahun, Mutawalli akhirnya melaksanakan rencana mengkhitbah Edanur langsung ke Turki pada pertengahan tahun 2020. Namun rencana itu ditunda akibat pandemi covid-19 yang masih berlangsung. Dirinya juga sudah membuat paspor pada bulan Maret 2020.

Tertunda beberapa bulan, akhirnya rencana itu bisa berjalan Januari 2021. Perjalanannya juga tidak mudah karena banyak urusan akibat pandemi. Dirinya berangkat dengan pesawat terbang dari Bandara Sultan Thaha Kota Jambi ke Jakarta pada 16 Januari 2021.

Sampai di Jakarta siang hari, kemudian pada sore harinya melakukan PCR Tes Swab untuk berangkat besoknya, 17 Januari 2021. Dirinya menginap untuk transit sebelum berangkat ke Turki, namun malah saat pengumuman PCR Tes dirinya dinyatakan positif covid-19.

"Jadi tiket hari itu tanggal 17 Januari terpaksa batal, padahal keluarga di Turki sudah siapkan semuanya, saya juga sudah siapkan semua barang-barang, akhirnya saya masuk isolasi di Wisma Atlet selama 10 hari," tuturnya.

Mutawalli kemudian mengikuti semua prosedur isolasi sampai pulih dan bisa keluar pada 27 Januari. Keluar dari Wisma Atlet dirinya juga mencari penginapan sambil melakukan jadwal ulang penerbangannya ke Turki menjadi tanggal 1 Februari 2021.

Tidak hanya masalah positif covid-19, pada 27 Januari itu dirinya juga tertimpa masalah lagi. Saat akan membayar penginapan, kartu ATM malah tertelan. Akhirnya dia mengurus dulu ke bank.  Namun sampai di bank, buku tabungan ternyata lupa dibawa dari kampung. Maka dikirimlah buku tabungan dari Jambi dan sampai  30 Januari di Jakarta.

"Bahkan saat itu uang yang saya pegang hanya tinggal sekitar Rp100 ribu, pada 1 Februari hari Senin pagi baru saya urus ATM ke bank sebelum ke Turki," katanya.

Ia juga sudah melaksanakan PCR tes swab lagi pada Minggu (31/1/2021) dan  hasilnya negatif covid-19, sehingga dirinya bisa berangkat ke Turki pada 1 Februari. Barulah besoknya pada 2 Februari sampai di Turki jam 5 subuh.

Pada 5 Februari 2021 dirinya akhirnya bisa mengkhitbah Edanur Yildiz di rumahnya. Proses khitbah dengan membawa bukte bunga itu divideokan dan itulah yang menjadi viral di media sosial di Indonesia.

"Jadi itulah video yang viral membawa buket bunga, pada acara lamaran, acara khitbahnya pada 5 Februari lalu, begitulah perjalanannya, banyak rintangan," ungkapnya.

Terkait rencana menikah, dirinya menargetkan pada tahun ini juga. Paling lambat akhir tahun 2021 ini. Sambutan keluarga di sana juga menyambut dengan baik dan ramah. Sesuai niat awal, saat ini dirinya menyelesaikan proses khitbah. Apalagi pernikahan antar negara banyak persoalan surat menyurat dan administrasi yang mesti diselesaikan dahulu.

"Alhamdulillah banyak sambutan, tetangganya disini menyambut, wawancara dengan berbagai media di Turki juga banyak, dari wartawan TV disini juga banyak," katanya.

Ia mengatakan saat ini dirinya masih berada di Kota Inegol berada di Turki untuk mengurus semua persiapan pernikahan. Pada 21 Februari nanti dia akan kembali ke Indonesia untuk menyiapkan semua urusan administrasi dan surat surat penting.

Mutawalli mengaku berkomunikasi tidak terlalu sulit dengan Edanur. Keduanya lebih mengandalkan bahasa Inggris. Dirinya tidak bisa berbahasa Turki namun sedikit-sedikit terus belajar. Selain itu, calon istrinya juga bisa sedikit berbahasa Indonesia karena pernah juga ke Indonesia tepatnya ke Aceh.

Terkait rencana ke depan, dia belum memutuskan apakah tinggal di Turki atau di Indonesia. Namun itu tergantung kesepakatannya dengan calon istri dan tergantung kondisi ekonomi. Jika di Turki bisa mendapat ekonomi lebih maka bisa saja bertahan di sana.

"Mohon doanya ya, semoga semua proses pernikahan kami lancar dan kami bisa segera halal," katanya

Mutawalli saat ini tinggal di Kota Jambi dan memiliki usaha kafe di dekat Universitas Negeri Jambi (Unja). Dia merupakan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Mahasiswa angkatan 2012 jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam itu wisuda pada tahun 2016 silam.

Sementara calon istrinya Edanur Yildiz berasal dari Kota Inegol, Provinsi Bursa, Turki. Saat ini istrinya mahasiswa Universitas Selcuk, Kota Selcuk, Provinsi Konya Turki. Daerah asal calon istrinya dengan tempat kuliah berjarak sekitar 8 jam perjalanan darat. (Rahmadi/yki)

Baca Juga

Raih Akreditasi Unggul, UIN Imam Bonjol Padang Siap Bersaing di Tingkat Global
Raih Akreditasi Unggul, UIN Imam Bonjol Padang Siap Bersaing di Tingkat Global
Raih Predikat Unggul,  Rektor UIN Imam Bonjol: Bukti Kualitas dan Dedikasi
Raih Predikat Unggul, Rektor UIN Imam Bonjol: Bukti Kualitas dan Dedikasi
Tiga Kali Khotmil Kubra Al-Qur'an, Muhammad Ibnu Sabri Harumkan Nama Indonesia di Turki
Tiga Kali Khotmil Kubra Al-Qur'an, Muhammad Ibnu Sabri Harumkan Nama Indonesia di Turki
Satgas PPKS UIN Imam Bonjol Padang sudah menerima sejumlah laporan dari mahasiswi korban pelecehan seksual oleh oknum dosen.
UIN IB Padang Segera Tindaklanjuti Kasus Mahasiswi Diduga Dilecehkan Oknum Dosen
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang (UIN IB) akan menurunkan 2.027 orang mahasiswa untuk mengikuti proses Kuliah Kerja Nyata (KKN)
2.027 Mahasiswa UIN IB Padang Akan Ikuti KKN ke-50 Tahun 2024
Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu. Bagi banyak jemaah, haji merupakan mimpi
Haji Ramah Lansia: Fokus Kementerian Agama RI Tahun 2024