Langgam.id - Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi Provinsi Sumatra Barat pada kuartal keempat 2020 bakal meningkat menyusul mulai membaiknya daya beli dan meningkatnya permintaan komoditas pokok di pasaran.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama A mengatakan inflasi kuartal IV 2020 bakal lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, namun tidak lebih tinggi dari kuartal IV 2019.
"Perkiraan kami inflasi di kuartal IV bakal kembali meningkat dari kuartal III, tetapi lebih rendah dari kuartal IV tahun sebelumnya," ujar Wahyu dalam keterangan resmi yang dikutip langgam.id, Jumat (1/1/2021).
Ia menyebutkan naiknya proyeksi inflasi itu didorong meningkatnya permintaan jelang akhir tahun serta membaiknya daya beli masyarakat.
Sepanjang kuartal tiga 2020, realisasi inflasi Sumbar sebesar 0,16 persen, diperkirakan pada kuartal keempat angka inflasi bakal kian meningkat. Namun tetap lebih rendah dari realisasi kuartal empat tahun sebelumnya sebesar 1,67 persen.
Wahyu mengatakan secara umum inflasi Sumbar sepanjang 2020 terkendali dengan baik. Di kuartal tiga misalnya inflasi Sumbar hanya 0,16 persen, lebih baik dari kuartal dua sebesar 0,18 persen.
Cukup terkendalinya inflasi daerah itu didorong melemahnya daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19, dan deflasi harga sejumlah kebutuhan pokok, terutama pada kelompok bahan makanan sepanjang tahun ini.
Ia memperkirakan inflasi Sumbar masih terkendali dengan baik sesuai proyeksi Bank Indonesia. Meski begitu, BI meminta pemerintah daerah untuk tetap mewaspadai potensi lonjakan harga dan memastikan distribusi dan ketersediaan pasokan komoditas pokok di pasaran terpenuhi. (*/HFS)