Langgam.id - Bukittinggi-Padang masih bisa ditempuh sekitar lima jam melalui jalur Malalak-Sicincin pada Sabtu (8/6/2019).
Donal Chaniago, seorang pengguna jalan yang juga youtuber, mengatakan, berangkat dari Bukittinggi pukul 14.30 WIB Sabtu siang tadi, dan sampai di Ketaping yang berbatas dengan Kota Padang sekitar pukul 20.00 WIB, malam ini.
"Dikurangi waktu istirahat sekitar 30 menit, jadi bisa tembus dalam lima jam," katanya kepada Langgam.id.
Jalur Malalak-Sicincin (atau sebaliknya), sepanjang 40 kilometer mulai dioperasikan pada 2006.
Jalur ini melalui kaki sebelah barat Gunung Singgalang dan Tandikek. Sementara, jalur lama berada di kaki sebelah timur Gunung Singgalang melalui Kota Padang Panjang dan Lembah Anai.
Karena masih baru, bila hujan deras, kondisi tebing di pinggir jalan masih rawan longsor. "Waktu saya lewat tadi, belum hujan. Tak tahu sekarang. Kalau tak lebat, biasanya aman," kata Donal yang terbiasa melewati jalur ini.
Melewati jalur tersebut, menurutnya, sangat lancar. Walau, kendaraan umum dan pribadi juga banyak yang lewat di sana.
Terdapat dua pos polisi yang bisa menjadi tempat pengguna jalan bertanya dan mendapat informasi tentang kondisi jalan. "Ada pos polisi di Simpang Balingka dan Malalak. Juga ada patroli,," kata Donal.
Meski melalui jalur tersebut lancar, untuk mencapainya ia terkena macet di Padang Lua, Kabupaten Agam. Wilayah ini masih berada di jalur Bukittinggi-Padang lama, beberapa kilometer setelah gerbang Kota Bukittinggi arah ke selatan. "Macet sekitar 1,5 jam. Setelah itu, lancar," ujarnya.
Dari Bukittinggi, untuk bisa ke Malalak, juga bisa melewati jalur Ngarai. Tapi karena lebih macet, Donal memilih lewat Padang Lua.
Berikut video kemacetan yang sempat diabadikan Donal sebelum masuk ke jalur Malalak-Sicincin, yang karena kendala teknis tidak sampai ke jalur Malalak. Untuk melihat bagaimana melalui jalur Malalak, ada di video berikutnya yang ia rekam beberapa bulan lalu. (HM)