Langgam.id-Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno, mengingatkan agar pelaksanaan Pilkada 2020 tidak menambah klaster baru covid-19. Ini disampaikannya saat rapat evaluasi kesiapan logistik, KKPS dan TPS pada hari pencoblosan di ruang rapat Istana Gubernuran, Rabu (2/12/2020).
Dalam arahannya ia mengungkapkan pentingnya kerjasama antara seluruh pihak dalam pengadaan alat kelengkapan TPS. “Pemenuhan alat perlengkapan TPS harus selesai pada H-1. Jumlahnya harus pas dengan kualitas yang baik dan tepat sasaran," katanya.
Untuk pencapai target tersebut, menurutnya, harus ada kerjasama yang baik dan solid antar semua pihak di 19 KPU kabupaten kota. "Kapan setting packing dilakukan dan kapan distribusi harus dilakukan sesuai target. Termasuk dalam pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk pemenuhan kebutuhan TPS di masa pandemi," ungkapnya.
Ia berharap, KPU tidak hanya fokus pada logistik pemilihan saja, tapi juga pengadaan APD yang akan digunakan di seluruh tahapan pilkada, seperti setting, packing, distribusi, maupun saat tahapan pemungutan dan penghitungan suara. "Ini harus dilakukan dengan cermat, jangan sampai dalam pemilihan nanti terjadi klaster baru," katanya.
Semua kalangan juga harus menerapkan protokol kesehatan sebelum pencoblosan, saat memilih, maupun setelah pencoblosan. Terlebih saat ini Sumbar telah memiliki Perda Nomor 6 tahun 2020, tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang mengatur pencegahan dan pengendalian covid-19.
Irwan menambahkan, sukses atau tidaknya pelaksaan Pilkada serentak tahun 2020 ini ditentukan oleh kesiapan dari penyelenggara Pilkada, serta pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Selain itu aparat keamanan juga berperan dalam mengantisipasi berbagai potensi kerawanan Pilkada, serta timbulnya klaster-klaster baru penyebaran covid-19. "Kuncinya adalah protokol kesehatan. KPU, Bawaslu dan paslon wajib memberikan sosialisasi pada para pendukung dalam setiap kegiatan yang menimbulkan kerumunan," ujarnya.
Melalui rapat evaluasi ini, Irwan berharap penyelenggaraan Pilkada dapat terselenggara dengan baik dan lancar. Serta terwujudnya sinergisitas yang kuat dan berkesinambungan antar pemangku kepentingan Pilkada. “Semua itu dalam upaya menciptakan pemilu demokratis, damai dan aman dari Covid-19,” ujarnya.(Rahmadi/Ela)