Langgam.id- Dai kondang Sumatra Barat Ustaz Jel Fathullah membeberkan alasanya dan sejumlah ulama lainnya menjatuhkan pilihan kepada pasangan calon (Paslon) Nasrul Abit-Indra Catri dalam Pilgub Sumbar 2020.
Alasan itu ia sampaikan saat bertemu Vasco Ruseimy, dalam sebuah video yang diunggah ke kanal Youtube macan idealis.
“Kami menyadari kalau isu politik Sumbar ini selalu jadi konsumsi bahkan hingga tingkat nasional. Saya bersama kawan-kawan di Jel Fathullah Centre sebelum ini juga telah melakukan pertimbangan selama dua bulan terkait siapa calon gubernur dan wakil gubernur yang akan didukung di Pilkada Sumbar,” kata Ustaz Jel mengawali percakapannya.
Selama proses kampanye berlangsung, kata dia, pihaknya telah menerima kunjungan dari seluruh kandidat untuk berdiskusi. Dari perbincangan yang terjadi dengan empat pasang kandidat, maka lahirlah keputusan untuk menjatuhkan pilihan pada Nasrul Abit dan Indra Catri Nomor Urut 2.
“Kalau di media sosial itu kan ribut, katanya ustaz pasti dukung ustaz. Kami tegaskan lagi, pilihan kami sudah jatuh ke nomor urut 2. Alasannya, beliau ini produk lokal dan tidak terkontaminasi dengan jaringan luar, gerakan luar, dan pihak luar. Sebab kami di Sumbar juga mempertimbangkan soal ini,” ujarnya.
Ia menilai, Nasrul Abit adalah produk lokal dengan kiprah yang telah teruji sejak menjadi wakil bupati, bupati dua periode, hingga menjadi Wakil Gubernur Sumbar saat ini. Ia bahkan tak sungkan menyebut Nasrul Abit sebagai wakil gubernur bercita rasa gubernur.
“Kita tinggal melegalitaskan beliau saja untuk jadi gubernur. Kalau soal rasa, beliau sudah wagub rasa gubernur,” ujarnya.
Selain itu, Ustad Jel mengaku pernah terlibat perbincangan dengan Nasrul Abit pada satu kali waktu sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Saat itu, Nasrul Abit mengaku bahwa di usianya saat ini, keinginan maju sebagai gubernur didasari oleh umur dan keinginan mengabdi sambil beribadah. Pengakuan itu menurut Ustad Jel, disampaikan dengan suara lirih dan mata penuh keyakinan.
“Setelah pertemuan itu, kami bukan sekadar mendukung beliau, tapi menjalin kontrak politik secara tersirat. Dari empat kandidat, hanya Pak NA yang berani menjalin kontrak politik soal perhatian pada pondok pesantren dan kehidupan keagamaan di Sumbar. Bahkan, kami berkontrak soal ini dengan partai pengusung, timses, dan anggota DPRD dari fraksinya. Memang untuk 2021 anggaran sudah diputus, tapi di perubahan dan anggaran tahun berikutnya, beliau akan utamakan,” katanya.
Keputusannya mendukung Nasrul Abit di Pilgub Sumbar, kata dia, juga didasari hanya Wakil Gubernur (sedang cuti) ini yang berpotensi besar tidak akan maju pada pencalonan gubernur periode berikutnya. Sehingga, jika terpilih nanti, hal yang akan dilakukan selama menjabat murni hanya bekerja dan bekerja untuk masyarakat.
“Kami tidak hanya mempertimbangkan soal kandidat, melainkan juga keluarga kandidat itu sendiri. Sebab, istri gubernur itu nantinya juga akan jadi bundo kanduang bagi rakyat. Sementara itu istri beliau sejauh ini sudah bersikap seperti itu. Belum lagi, Pak Nasrul Abit dan Pak Indra Catri ini, keduanya datuak. Jadi, makin komplit pilihan kami,” katanya. (INF)