IPW Nilai 5 Komjen Berpotensi Jadi Calon Kapolri, Boy Rafli Amar Masuk Bursa

IPW Nilai 5 Komjen Berpotensi Jadi Calon Kapolri, Boy Rafli Amar Masuk Bursa

Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT/bnpt.go.id)

Langgam.id - Indonesia Police Watch (IPW) menyebut 13 perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal bisa ikut dalam bursa calon Kapolri. Lima dari belasan perwira berpangkat bintang tiga itu, dinilai paling berpotensi menggantikan Jenderal Idham Azis.

Ketua Presidium IPW Neta S. Pane mengatakan dari 13 Komjen, delapan orang bertugas di eksternal Polri dan lima lainnya bertugas di internal. "Para Komjen yang bertugas di luar kepolisian juga tetap memiliki peluang yang cukup besar," kata Neta dalam keterangan tertulis, sebagaimana dikutip dari tempo.co, Senin (30/11/2020).

Para Komjen tersebut adalah sebagai berikut:
.
1. Wakapolri Gatot Edi (Akpol 88 A, lahir 28 Juni 1965, masa dinas 30 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Metro Jaya).
.
2. Irwasum Agung Budi (Akpol 87, lahir 19 Februari 1965, masa dinas 26 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Jawa Barat).

3. Kabareskrim Sigit Listyo Prabowo (Akpol 91, lahir 5 Mei 69, masa dinas 78 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Banten).
.
4. Kabaintelkam Rycko AD (Akpol 88 B, lahir 14 Agustus 1966, pernah menjadi Kapolda Sumut, Gubernur Akpol, dan Kapolda Jawa Tengah).

5. Kabaharkam Agus Andriyanto (Akpol 89, lahir 16 Februari 1967, pernah menjadi Kapolda Sumatra Utara).
.
6. Kalemdikpol Arief Sulistyanto (Akpol 87, lahir 24 Maret 1965, pernah menjadi Kapolda Kalbar, Deputi SDM, dan Kabareskrim).
.
7. Kepala BNPT Boy Rafli (Akpol 88 B, lahir 25 Maret 1965, pernah menjadi Kapolda Banten dan Kapolda Papua).

8. Kepala BNN Heru Winarko (Akpol 85, lahir 1 Desember 1962, masa dinas tinggal hitungan hari, dan pernah menjadi Kapolda Lampung).
.
9. Ketua KPK Firli Bahuri (Akpol 90, lahir 8 November 1963, masa dinas tinggal setahun lagi, dan pernah menjadi Kapolda Sumatra Selatan).
.
10. Waka BSSN Dharma Porengkun (Akpol 88A lahir 12 Januari 1966, dan belum pernah menjadi Kapolda).

11. Sestama Lemhanas Didi Widjarnadi (Akpol 86, lahir 14 Januari 1963, masa dinas tinggal 1,5 bulan lagi).
.
12. Sestama BIN Bambang Sunarwibowo (Akpol 88 B, lahir 24 Mei 1966, pernah menjadi Asrena, dan belum pernah menjadi Kapolda).
.
13. Irjen Depkumham Andap Budi Revianto (Akpol 88 B, lahir 23 Juni 1966, pernah menjadi Kapolda Sultra, Maluku, dan Kapolda Kepri).

IPW menilai, dari 13 orang Komjen tersebut, lima orang lebih berpeluang masuk bursa calon Kapolri. Selebihnya ada sejumlah kendala. Misalnya, Irwasum Agung Budi adalah angkatan Akpol 87. "Hal ini menjadi kendala mengingat Kapolri Idham Azis adalah juniornya di Akpol 88 A," tulisnya.

Sementara, untuk Kabareskrim Sigit Listyo Prabowo masa pensiun yang masih cukup lama, yakni hingga Mei 2027. Ia juga agak agak ragu apa Kabaintelkam Rycko yang pernah jadi ajudan Presiden SBY yang dipilih. "Muncul pertanyaan, mungkinkah terjadi mantan ajudan Presiden SBY akan menjadi Kapolri era Jokowi," kata Pane.

Yang lain, Kalemdikpol Arief Sulistyanto adalah Akpol Angkatan 87. Ia menilainya sebagai kendala, mengingat Kapolri Idham Azis adalah juniornya di Akpol 88 A.

IPW menilai, lima nama lebih berpeluang menjadi calon Kapolri. Lima orang itu adalah Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar, Komisaris Jenderal Bambang Sunarwibowo, Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Komisaris Jenderal Agus Andriyanto.

"IPW berharap Presiden Joko Widodo memilih figur yang punya pengalaman dan jam terbang yang mumpuni serta pernah menjadi Kepala Kepolisian Daerah di Jawa sehingga instingnya dalam menjaga keamanan nasional sudah terlatih," kata Neta.

Baca Juga: Boy Rafli Amar Datuak Rangkayo Basa Jadi Kepala BNPT

Dari lima nama yang disebut ada nama Komjen Boy Rafli Amar. Situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merilis, putra Minang ini lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965. Ayah Boy, aslinya berasal dari Solok sedangkan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat. Boy merupakan cucu dari sastrawan Aman Datuk Madjoindo. Boy menikah dengan Irawati dan dikaruniai dua putri.

Ia dilantik jadi Kepala BNPT menggantikan putra Minang lainnya, Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius pada 1 Mei 2020. Sebelum itu, ia meraih gelar Doktor Komunikasi di Univesitas Padjadjaran pada 2019. Secara adat ia juga merupakan ninik mamak. Pada tanggal 29 November 2013, ia diangkat sebagai kepala kaum suku Koto, nagari Koto Gadang, Agam, dengan gelar Datuak Rangkayo Basa.

Wikipedia mencatat, Boy Rafli Amar lulus pendidikan AKABRI Kepolisian pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi). Pada tahun 1991 pangkatnya naik menjadi Letnan Satu Polisi (Lettu Polisi). Pada tahun 1999, dia ditugaskan ke Bosnia sebagai Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV.

Boy sempat bertugas di Padang sebagai Kapoltabes pada 2008-2009. Setelah itu, antara lain ia sempat menjadi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kapolda Banten, Kadiv Humas Polri, Kapolda Papua dan Wakil Kepala Lemdiklat Polri.

Baca Juga: Irjen Gatot Eddy, Putra Kelahiran Solok Ini Diangkat Jadi Wakapolri

Selain Boy, Wakapolri Gatot Eddy Pramono juga terkait dengan Sumbar. Ia lahir dari orang tua asli Jawa di Solok, Sumatra Barat pada 28 Juni 1965. Sebelum jadi Wakapolri, Gatot adalah Kapolda Metro Jaya. (*/SS)

Baca Juga

Dua aktivis LBH Padang melaporkan dugaan pemukulan saat pembubaran paksa warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, ke Polda Sumbar.
Belajar dari Kasus Pegi: Setiap Orang Berpotensi Jadi Korban Salah Tangkap, Evaluasi Serius Polri Secara Institusional Kian Mendesak
Kapolri Sebut Angka Lakalantas Sepanjang 2023 Turun 3 Persen
Kapolri Sebut Angka Lakalantas Sepanjang 2023 Turun 3 Persen
Alumni UIN Imam Bonjol Ini Naik Pangkat Jadi Brigadir Jenderal Polisi
Alumni UIN Imam Bonjol Ini Naik Pangkat Jadi Brigadir Jenderal Polisi
Langgam.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, bahwa berbagai masalah yang terjadi di institusinya merupakan ujian.
Kapolri Sebut Berbagai Masalah di Institusinya Ujian untuk Lebih Baik
Langgam.id - Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar anggota Polri tak ada lagi yang gaya hidupnya mewah.
Jokowi Ingatkan Anggota Polri Soal Gaya Hidup Mewah, Sebut Tak Sesuai dengan Gaji
Langgam.id - Kapolri menyebutkan bahwa kasus penyalahgunaan narkotika Teddy Minahasa libatkan Kapolsek hingga Kapolres.
Kapolri: Kasus Sabu Teddy Minahasa Putra Libatkan Kapolsek hingga Kapolres