Langgam.id - Guna mengedukasi karyawan Semen Padang Grup untuk mencegah penyebaran virus corona, PT Semen Padang pada Minggu (29/11/2020) kembali menggelar webinar . Pada Webinar Series #7 dengan tema “Cegah Covid 19 Dimulai dari Lingkungan Keluarga" itu tampil sebagai narasumber, dr. Marissa Ariyani, Sp. PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Semen Padang Hospital.
Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri pada pembukaan webinar, mengungkapkan, komponen terkecil dari masyarakat adalah keluarga. Sehingga jika seluruh anggota keluarga sehat, maka kesehatan tersebut akan terbawa ke lingkungan perusahaan, sehingga tercipta juga perusahaan yang sehat.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya perusahaan untuk terus memberikan edukasi kepada kita semua agar meningkatkan pengetahuan guna terus mempersiapkan diri dalam menjaga kesehatan, terutama melalui keluarga. Kesehatan anggota keluarga sangat perlu diperhatikan, terutama di masa pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir hingga saat ini," ujar Yosviandri saat memberikan kata sambutan kepada peserta webinar.
Seperti yang diketahui bersama bahwa sampai saat ini, COVID-19 belum ada kecendrungan menurun. Bahkan di Sumbar setiap harinya selalu ada banyak tambahan kasus baru dari pasien yang terinfeksi virus yang asalnya diketahui dari Wuhan, Cina.
Untuk menjaga diri dari COVID-19, pemerintah seringkali mengeluarkan imbauan untuk menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan virus seperti menggunakan masker saat keluar rumah, sering mencuci tangan dengan air mengalir dan menjaga jarak satu sama lain. Hal itu juga telah dijadikan sebagai adaptasi baru yang harus dilaksanakan masyarakat selama kasus COVID-19 masih belum habis di Indonesia.
"Untuk mengantisipasi COVID-19, kita dapat memulainya dari lingkungan keluarga. Para istri di rumah harus lebih ‘tegas’ pada suaminya yang baru pulang bekerja untuk langsung mandi begitu sampai di rumah, guna menghindari adanya virus yang menempel di tubuh dan menyebar pada anggota keluarga yang di rumah. Istri dan suami saling kompak untuk mengurangi aktivitas saat di luar rumah untuk hal yang penting saja, seperti suami pergi bekerja dan istri pergi berbelanja," katanya.
Yosviandri mengharapkan webinar ini dapat disimak dan diperhatikan dengan serius oleh para peserta agar timbul kesadaran dari setiap orang tentang pentingnya menjaga kesehatan dan hal itu dimulai dari lingkungan keluarga agar terhindari dari COVID-19.
"Jaga kekompakan di keluarga untuk menjaga kesehatan satu sama lain. Ikuti petunjuk dan sosialisasi yang dilakukan pemerintah. Jangan abai pada kesehatan keluarga dengan memperhatikan hal ini yaitu rajin cuci tangan, pakai masker yg benar dan jaga jarak satu sama lain. Insya Allah jika hal itu diikuti dengan benar, kita akan mampu menjaga keselamatan diri dan keluarga," katanya.
Sementara itu, Dokter Penyakit Dalam Semen Padang Hospital (SPH) dr. Marissa Ariyani, Sp. PD menyampaikan berbagai cara dan upaya yang harus diperhatikan setiap anggota keluarga agar terhindar dari penyebaran COVID-19. Ia menjelaskan bahwa keluarga memang memiliki peran yang sangat penting untuk mencegah anggota keluarganya terhindar dari pandemi corona yang saat ini masih terjadi.
"Selain menerapkan protokol kesehatan saat di luar rumah untuk bekerja atau berbelanja, menjaga gizi yang dikonsumsi keluarga, dan mengubah kebiasaan yang dapat mempengaruhi daya tahan tubuh setiap anggota keluarga harus diperhatikan seluruh anggota keluarga," jelas Ariyani.
Ia mengingatkan bahwa menjaga gizi yang dikonsumsi keluarga merupakan hal penting. Karena hal itu dapat mempengaruhi apakah daya tahan tubuh anggota keluarga akan menjadi kuat atau lemah, sehingga virus tidak dapat masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kebiasaan seperti merokok juga dapat mempengaruhi kerentanan tubuh terhadap COVID-19.
Menurutnya, seorang perokok lebih rentan terkena virus COVID-19 daripada orang yang buka perokok, karena perokok memiliki kekuatan paru-paru yang lebih lemah dari orang yang tidak merokok diakibatkan dari zat yang terkandung dalam rokok.
Selain itu, ia menjelaskan tentang apakah masyarakat memang sudah bisa untuk beribadah di masjid. Dokter Ariyani menjelaskan bahwa tidak masalah jika masyarakat ingin pergi salat ke masjid asalkan wajib memperhatikan hal ini seperti menggunakan masker, masjid harus dirawat kebersihannya, berwudu dengan benar.
Dan jika ingin ke masjid, pastikan tubuh berada dalam kondisi prima, karena jika tidak, seseorang bisa berada dalam kondisi menyebarkan atau tertular covid-19.
Ia juga menambahkan, bagi tiap anggota keluarga yang keluar rumah untuk pergi bekerja, ada berbagai hal yang harus diingat seperti menjaga jarak jika di keramaian, ruangan tidak penuh, tidak lebih dari satu jam dalam ruangan dan menghindari menyajikan makan dan minum.
"Usahakan hanya 50 persen orang yang berada di dalam ruangan. Kemudian jangan menyajikan makanan atau minuman saat berkumpul karena hal itu dapat membuat orang mengobrol saat menikmati hidangan.
Usahakan tidak duduk berhadapan, kemudian usahakan bawa peralatan makan sendiri. Makan siang di tempat yang sepi ketika kita buka masker untuk makan tidak ada org lain di sekitar kita," katanya.
Dokter Ariyani mengingatkan untuk menjaga kekebalan daya tahan tubuh dengan memperhatikan apa yang dimakan.
Menurutnya, infeksi COVID-19, dari 80 persen orang yang terinfeksi memiliki gejala ringan maupun sedang, sementara 20 persen lagi memiliki gejala berat. Bisa jadi seseorang memiliki kekebalan tubuh yang bagus, namun bukan jaminan orang di lingkungannya punya kekebalan tubuh yang sama juga. Karena itu, perlu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan yang mengandung vitamin A, E, Zinc dan vitamin C.
"Jika kekebalan tubuh kita bagus, maka virus juga akan susah masuk dalam tubuh kita. Ibu-ibu di rumah harap perhatikan konsumsi setiap anggota keluarganya. Jaga asupan gizinya agar tubuh menjadi kuat dan tidak lemah tertular COVID-19," tuturnya. (r/HFS)