Langgam.id-Direktur Intelkam Polda Sumbar Kombespol Heri Priyanto mengatakan, ada sekitar 6.500 personel Polda Sumbar terlibat pengamanan Pilkada 2020. Sementara untuk pendistribusian logistik Pilkada, 2.500 personel dikerahkan.
Semuanya bekerja mengamankan, sesuai pola pengamanan Pilkada yang sesuaikan dengan karakteristik daerah setempat. "Anggota di lapangan itu sudah tahu bagaimana harus mengamankan, termasuk logistik, kalau halangan biasanya cuaca hujan ke daerah terpencil, seperti Mentawai, Pasaman Barat, Solok Selatan, tetapi mereka sudah paham," katanya di Padang, Senin (30/11/2020).
Ia menjelaskan, TPS dikatakan aman jika jarak tempuh dari komando/Polres/Polsek relatif dekat, dan tidak lebih dari 30 menit. Selain itu, tidak pernah terjadi konflik horizontal, masyarakatnya kooperatif, dan tingkat gangguan keamanan rendah.
Kemudian untuk TPS kategori rawan, kriterianya jarak tempuh dari kesatuan Polri terdekat agak jauh yakni 1-2 jam. "Di wilayah tersebut pernah terjadi konflik vertikal maupun horizontal namun sudah mereda," jelasnya.
Selanjutnya, TPS sangat rawan dengan kriteria jarak tempuh dari kesatuan Polri terdekat jauh dan sulit dijangkau yakni 3 jam. Di sana juga terjadi konflik vertikal dan horizontal. Masyarakatnya tidak kooperatif, sulit diatur atau dikendalikan dan anarkis.
Terakhir, TPS khusus yakni yang berada di LP, rumah sakit, dan tempat isolasi Covid-19. Secara keseluruhan, sebutnya, pihak kepolisian mendukung pelaksanaan distribusi logistik Pilkada 2020.
Termasuk penyaluran di daerah terpencil. Pola pengiriman disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing. "Setiap tahapan kita ikuti terus. Jika setiap tahapan butuh dua orang, kita kerahkan dua orang. Kalau butuh 4 orang, kita turunkan 4 orang, sesuai SOP saja," imbuhnya.(Rahmadi/Ela)