PalantaLanggam - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar nomor urut 4 Mahyeldi - Audy Joinaldi dalam debat publik pertama yang digelar KPU Sumbar memaparkan berbagai program. Salah satunya ikut menyinggung menciptakan 100 ribu enterpreneur ( women and man enterprenuer / wirausaha).
Enterpreneur tersebut nantinya akan bergerak di bidang ekonomi kreatif yang akan berkaitan dengan pengembangan pariwisata serta peningkatan nilai dari pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan.
Sebagai orang yang terjun langsung di bidang ekonomi kreatif, dan menyimak dari sesama pelaku usaha lainnya, bagaimana program paslon Mahyeldi - Audy Joinaldi ini, ternyata program ini akan lebih mudah terealisasi.
Bapak Mahyeldi menyampaikan, mengalokasikan 10 persen anggaran Pemerintah Provinsi untuk sektor pertanian. Kita tahu potensi pertanian Sumbar sangat besar, namun belum maksimal untuk digarap saat ini.
Selanjutnya, mewujudkan Sumatera Barat sebagai salah satu lumbung padi dan jagung dan mandiri beberapa komoditas ternak. Tentu ini akan sejalan dengan pemaparan di atas.
Memperbaiki tata kelola BUMD dan mendirikan BUMD profesional di bidang Pertanian. Jadi, semakin jelas, bahwa Mahyeldi - Audy Joinaldi akan fokus bidang pertanian dari hilir hingga hulu.
Namun, kita tak membahas yang di atas lebih lanjut, yang menarik disini yaitu mencetak 100 ribu start up milenial enterpreneur dan women enterpreneur serta pelaku ekonomi kreatif.
Kita tahu, ada ribuan milenial Minangkabau yang sangat berbakat dalam usaha tersebut, namun kekurangan akses dan dukungan, serta kesempatan untuk pengembangan ini.
Dukungan pemerintah daerah untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk unjuk gigi merupakan salah satu hal yang sentral. Jika tidak, kesempatan hanya milik anak muda yang bermodal banyak saja.
Dan yang berbakat lebih tidak bisa menyentuh apalagi berkembang dengan apa yang diharapkannya. Inilah yang menarik dari program Mahyeldi - Audy Joinaldi.
Program menciptakan 100 ribu enterpreneur tersebut, akan didukung akses keuangan perbankan dan non perbankan bagi UMKM dan pengusaha pemula (start up). Lagi-lagi ini semakin memperjelas yang saya sampaikan di atas.
Setelah itu, meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi untuk pengembangan bisnis dan perdagangan digital/elektronik.
Semua program ini, bagi saya ini lebih objektif dan jelas, dan bisa jadi Sumbar kedepannya menjadi kiblat Bisnis Star Up dan Ekonomi Kreatif di Indonesia bahkan Asia Tenggara. (Adv)
Yulviadi
Pemerhati & Penggiat Ekonomi Kreatif Sumatera Barat