Langgam.id - Di masa pandemi COVID-19 saat ini, masyarakat dianjurkan untuk rutin berolahraga, agar imun tubuh meningkat. Namun, masyarakat juga diingatkan untuk tidak salah memilih olahraga dan tempat untuk berolahraga di masa pandemi ini.
Spesialis Kedokteran Semen Padang Hospital (SPH) dr. Putra Rizki, Sp.KO pada Webinar Series #6 yang digelar PT Semen Padang di Gedung Serba Guna Semen Padang, membeberkan tiga panduan berolahraga atau latihan fisik untuk kebugaran di masa pandemi saat ini.
Ketiga panduan penting itu adalah Frequency Intensity Time dan Tipe (FITP), Tempat dan Peralatan. Untuk FITP, seperti olahraga aerobik, sebaiknya dilakukan 3-5 hari dalam seminggu, kekuatan 2-3 hari seminggu dan untuk olahraga fleksibilitas bisa dilakukan setiap hari.
Ketiga jenis olahraga ini harus diperhatikan intensitasnya. Untuk intensitas ringan, yaitu olahraga atau latihan fisik yang bisa dilakukan sambil berbicara sampai nyanyi. Kemudian untuk intensitas sedang, sambil olahraga bisa berbicara, tapi tidak bisa bernyanyi dan terengah-engah.
"Sedangkan untuk olahraga dengan intensitas berat, saat diajak berbicara dia terengah-engah," kata dr. Putra Rizki saat menjadi pemateri Webinar Series #6 dengan tema "Panduan Aktifitas Fisik yang Efektif untuk Menjaga Kebugaran di Masa Pandemi", Jumat (13/11/2020).
Webinar Series #6 yang digelar secara virtual oleh perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu, diawali dengan senam bersama yang dimulai pada pukul 07.30 WIB hingga pukul 8.30 WIB, dan senam tersebut dipandu oleh Ellen's Gym.
Webinar itu juga diikuti oleh Komisaris Utama PT Semen Padang Mohammad Agus Syamsuddin dan juga Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury, serta ratusan karyawan/ti Semen Padang Group beserta keluarga melalui aplikasi Zoom Meeting.
Lebih lanjut dr. Putra Rizki menyampaikan soal tempat dan peralatan olahraga di masa pandemi. Kata dia, saat olahraga pastikan fisik dalam kondisi sehat dan fit. Kemudian supaya aman dan terhindari dari virus, sebaiknya tetap melakukan aktifitas fisik di rumah.
Kemudian bagi yang berolahraga di luar rumah, seperti bersepada dan joging, wajib mematuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak. Untuk olahraga sepeda dengan cara bergerombolan, jaga jarak 20 meter dari pesepada di depannya, dan 2 meter dari peseda yang ada di samping.
Sedangkan untuk olahraga lari, jaga jarak 2 meter dari orang yang ada di sebelah, belakang maupun di depan. Selama melakukan aktifitas olahraga di luar rumah, jangan sampai menukar peralatan olahraga dengan orang lain, seperti botol minuman dan barang bawaan pribadi (handuk dan pakaian).
"Di samping itu, hindari menyentuh permukaan sarana atau perakatan umun dan area wajah seperti mata, hidung dan mulut selama latihan fisik di luar rumah. Kemudian, pakai masker dan jangan lupa bawa masker cadangan," ujarnya.
Masker cadangan penting dibawa, tambah dr. Putra Rizki, karena untuk mengganti masker yang basah oleh keringat. Sebab, masker yang basak karena keringat wajib diganti, karena masker basah dapat menyebabkan sesak nafas.
"Bagi yang tidak biasa menggunakan masker saat berolahraga, harus dibiasakan, meskipun awalnya berolahraga pakai masker ada sensasi tidaak nyaman. Tapi sensasi itu akan hilang kalau sudah berolahraga dua kali atau lebih. Pakai masker disarankan, supaya tidak keluar droplet," bebernya.
Di masa pandemi ini, dr. Putra Rizki juga menuturkan bahwa olahraga berenang sangat cocok dilakukan, karena air bukan media penukaran COVID-19. Namun begitu, berenang di tempat umum harus memperhatikan standar protokol kesehatan, seperti jaga jarak.
Kemudian, di pintu masuk tempat berenang dipastikan ada pemeriksaan suhu tubuh. "Di samping itu, kita harus mandi pakai sabun terlebih dahulu sebelum berenang di tempat umum," pungkas dr. Putra Rizki. (r/HFS)