Langgam.id – Psikolog Klinis dan Hipnoterapis Liza Marielly Djaprie mengatakan masyarakat Indonesia telah terbiasa hidup dalam budaya yang hanya mementingkan kebutuhan fisik. Padahal kebutuhan psikis tidak kalah penting, khususnya dalam menjaga imun tubuh di tengah pandemi covid-19.
“Sebenarnya kita hidup dalam kultur yang salah kaprah, penekanannya hanya pada fisik saja. Kita ini manusia yang holistik, satu kesatuan ada fisik dan ada psikis,” ujar Liza dalam talkshow ‘Bahagia Kunci Kesembuhan’ di Media Center Satgas Covid-19, pada Senin (09/11/2020).
Kondisi psikis berhubungan erat dengan kondisi fisik. Liza menganalogikan, otak manusia memiliki banyak tombol yang dapat menentukan bagaimana reaksi tubuh. Tombol bahagia, akan menghasilkan reaksi tubuh yang bahagia pula dan begitu sebaliknya.
Baca juga: 8 Mitos dan Fakta Terkait Covid-19 Menurut WHO
“Kalau dianalogikan, otak kita ini banyak tombolnya. Ada tombol hormon stress, hormon happy. Ini tergantung kita pencetnya (tombol) yang mana, itu mempengaruhi. Ketika kita aktifkan hormon bahagia, dia pun mengalirkan banyak hormon bahagia tersebut,” jelasnya.
Di tengah pandemi covid-19, kondisi psikis yang bahagia adalah kunci dalam melawan stress agar imun tubuh tidak rendah. Liza membeberkan dua langkah yang perlu dilakukan untuk menjaga kondisi psikis di tengah pandemi.
Terima Keadaan
Kebanyakan stres disebabkan karena emosi yang menumpuk di dalam diri. Terima kondisi emosimu kemudian analisa dan cari solusi atas itu.
“Pertama yang harus kita lakukan adalah menerima emosi itu sendiri. Kita banyak menyangkal emosi, akhirnya terjadilah penumpukan yang kemudian nanti menggerogoti lagi karena tidak diolah,” kata Liza.
Cari Social Support
Menceritakan seluruh emosi kepada seseorang tertentu, dapat menurunkan kadar stress. Melalui bercerita, beban yang sedang dihadapi dapat berkurang dengan sendirinya.
“Kalau bisa cari social supoort, ada sahabat tempat kita mencurahkan. Ngoceh itu membantu, mengungkapkan apa yang ada di dalam diri,” tutur Liza. (Fath/ABW)