Langgam.id - Pertandingan antara Semen Padang FC melawan PSS Sleman berakhir seri 1-1, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu, (26/5/2019).
Dari pertandingan tersebut Semen Padang berhasil mendapatkan satu poin pertamanya di Liga 1 2019.
Pelatih Semen Padang, Syafrianto Rusli dalam jumpa pers mengatakan saat pertandingan melawan PSS Sleman timnya telah berhasil menjalankan strategi pertandingan. Ia memakai strategi deep defending yang juga beresiko counter attack oleh pemain lawan.
"Jadi secara taktikal efektif. Saya memang sengaja menunggu mereka. Karena harus menang, mereka harus cetak gol. Dengan strategi itu, artinya saya sudah baca permainan Sleman. Memang efektif, beberapa kali ada peluang dan ada yang menjadi gol oleh Rosad itu," kata Syafrianto dalam rekaman yang dirilis official Semen Padang FC.
Soal keputusan penalti wasit yang sebenarnya bukan pelanggaran, Syafrianto enggan berkomentar lebih jauh.
"Saya tidak ada komentar masalah gol pinalti. Itu hak wasit. Silahkan saudara-saudara nilai, di tayangan ulang kan ada, orang-orang mengatakan ada, itulah sepakbola. Kalau saya, menghormati keputusan wasit," ujar Syafrianto.
Menurutnya, berdasar hasil evaluasi saat ini timnya lebih memiliki counter dibandingkan saat melawan PSM Makassar.
"Jadi saya merapikan. KemarIn waktu melawan PSM counter-nya tidak punya. Sebetulnya kalau punya counter kayak sekarang mungkin kemarin bisa juga kami dapat angka di sana. Jadi itu sudah taktikal defending to counter," kata Syafrianto.
Dalam pertandingan ini Syafrianto menurunkan salah satu pemain asingnya Jose Sardon. Sardon sengaja dipasang di menit terakhir karena masih baru pulih dari cedera.
"Jose belum begitu fit sebetulnya, dia baru sembuh. Sengaja saya pasang di babak ke dua. Dia saja latihan itu boleh dikatakan minim sekali," kata Syafrianto.
Setelah pertandingan, Semen Padang segera kembali ke Padang. Selanjutnya mempersiapkan pertandingan melawan Persib pada 29 Mei nanti di Padang. Syafrianto akan mengatur recovery untuk memulihkan pemain sebelum melawan Persib nantinya.
"Kalau dalam ilmunya kan 72 jam istirahat baru bisa main lagi. Cuma semasa 72 jam itu bagaimana kita latihan nya, itu yang penting menurut saya. Memang jadwal yang berat, saya langsung pulang ke Padang, tanggal 29 kami langsung melawan Persib di Padang, jadi jadwal kami agak ketat. Jadi kami berlatih agak berat," ujar Syafrianto.
Sementara itu pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro mengatakan mensyukuri hasil imbang melawan Semen Padang. Namun ia tidak puas karena kehilangan dua poin pada laga kandang. Ia menjadi pr ke depan untuk dilakukan evaluasi.
"Penampilan di babak pertama saya pikir hampir semua pemain tidak dalam top form-nya, salah passing, miskomunikasi di sana, ini menjadi evaluasi kami pemain, tapi setelah babak ke dua tampil lebih lepas, lebih impresif karena ada keinginan untuk memenangkan pertandingan,"katanya.
Menurut seto pemainnya sudah cukup berusaha menenangkan pertandingan, tapi sayangnya ada beberapa peluang tapi tidak terjadi gol.
"Saya minta maaf kepada suporter keinginan kami untuk memenangkan pertandingan tapi tidak tercapai,"ujarnya. (Rahmadi/HM)