Langgam.id - Realisasi penambahan Luas Tambah Tanam (LTT) padi sawah Oktober 2020 di Kabupaten Pesisir Selatan mencapai 5.616 hektare (125,55%). Itu artinya melebihi target yang diberikan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu 4.473 hektare.
"Insya Allah dengan dukungan cuaca pada sawah tadah hujan, pada bulan November 2020 LTT padi sawah itu juga kembali melebihi target ," kata Kepala Dinas Tamanan Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Nuzirwan, Kamis (5/11), sebagaimana dicuplik dari pesisirselatankab.go.id.
Nuzirwan juga menyampaikan terima kasih kepada petani, kelompok tani, gapoktan dan penyuluh atas sinergitasnya untuk tetap produktif ditengah ancaman Pandemi Covid-19.
Selanjutnya, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan terus mendorong petani agar meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT) untuk mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan nasional.
Disebutkan, lahan sawah beririgasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan juga terus dioptimalisasi untuk menggenjot produksi padi yang menjadi sumber ekonomi masyarakat.
"Lahan sawah beririgasi itu tetap mendapat perhatian, dimana pemkab mengupayakan lahan tersebut digarap secara maksimal untuk tanaman padi yang pada gilirannya meningkatkan ekonomi masyarakat Pesisir Selatan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan peningkatan kapasitas tenaga PPL yang ada di setiap kecamatan melalui training, sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana mestinya.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan juga melakukan gerakan pemantauan dan pengendalian tanaman padi sawah dari serangan hama dan penyakit tanaman. "Ya, kita terus meningkatkan gerakan pemantauan dan pengendalian tanaman padi sawah dari serangan hama dan penyakit," jelasnya.
Dikatakan lebih lanjut, untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tentu berbagai upaya perlu dilakukan seperti pencegahan hama dan penyakit tanaman.
Terkait hal itu, petani hendaknya juga proaktif melaporkan bila terjadi serangan hama dan penyakit tanaman kepada PPL di wilayahnya untuk diambil langkah pencegahan, ucap Nuzirwan lagi.
Di sisi lain, pihaknya meminta PPL agar aktif memantau kondisi tanaman petani di lapangan, sekaligus melakukan komunikasi secara intensif dengan petani untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan. (Osh)