Langgam.id - Poltracking Indonesia melakukan survei terkait alasan warga Sumatra Barat memilih calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilkada serentak 2020. Hasilnya, mayoritas warga Sumbar memilih karena figur para calon.
"Pemilih di Sumbar memilih calon gubernur dan wakil gubernur didasarkan pada pertimbangan karena figur calon gubernur dan wakil gubernur secara personal dengan persentase 64,7%, karena partai politik pengusungnya 13,1%, dan karena figur tokoh partai atau pimpinan partai 11,3 %. Dengan pemilih yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 10,9 %," kata Manajer Riset Poltracking Indonesia Masduri dalam paparannya di Hotel Grand Inna Muara, Selasa (3/11/2020).
Survei ini digelar pada 19-23 Oktober 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel pada survei ini sebanyak 1.200 responden dengan margin of error 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei ini menjangkau 19 kebupaten dan kota di seluruh Kota Provinsi Sumbar secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir.
Survei ini juga mengukur tingkat elektabilitas pasangan calon pilgub Sumbar. Hasil survei itu menunjukkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni memiliki elektabilitas lebih tinggi dibanding 3 paslon lainnya.
"Dengan elektabilitas pasangan Mulyadi-Ali Mukhni sebasar 49,5 %, diikuti Nasrul Abit-Indra Catri 22,3%, Mahyeldi-Audy Joinaldy 17,1 %, dan Fakhrizal-Genius Umar 6,2%," ucap Masduri.
Selain itu, Mulyadi juga mengantongi elektabilitas paling tinggi secara personal dibanding figur lainnya dalam pilgub Sumbar. Secara personal, lektabilitas Mulyadi paling tinggi diikuti Nasrul Abit, Mahyeldi dan Fakhrizal.
"Pun demikian dengan elektabilitas kandidat tunggal gubernur sumbar, tingkat elektabilitasnya Mulyadi lebih unggul 49,7 %, kemudian diikuti Nasrul Abit 21,0 %, Mahyeldi 17,0%, Fakhrizal 5,8% dengan pemilih yang merahasiakan jawaban 2,2 % dan belum menentukan pilihan 4,3%," katanya. (Amalia/Yesi)