Langgam.id - Layanan pesan antar makanan atau GoFood yang dimiliki platform aplikasi transportasi online Gojek sangat dirasakan bermanfaat bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Apalagi di situasi pendemi covid-19 saat ini.
Melalui layanan GoFood, para pelaku UMKM mampu mengembangkan usaha mereka dan terus bertahan di saat pendemi. Hal inilah yang dirasakan Perawati, seorang penjual makanan lotek Padang.
Lotek adalah makanan yang sekilas tak jauh berbeda dengan gado-gado, karena menggunakan bumbu kacang dan sayuran dalam penyajiannya. Lotek milik perempuan 48 tahun ini dijajakannya di rumah.
Pera, begitu sapaan akrabnya, telah menjual lotek sejak satu tahun belakangan. Awalnya, pelanggan hanya sebatas di lingkungan kompleks kediamannya. Sejak menjadi mitra Gojek terdaftar di layanan GoFood, pelanggan terus berkembang dan terkenal hingga di luar kompleks.
"Yang beli memang kadang jauh-jauh. Sampai ada yang beli dari Kecamatan Lubuk Begalung, padahal posisi lotek saya di Kecamatan Padang Barat," katanya kepada langgam.id, Senin (26/10/2020).
Pera menyebutkan dalam situasi pandemi ini pelanggan yang membeli langsung ke warungnya sangat menurun drastis. Apalagi, ketika Kota Padang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketika itu.
Beruntung baginya, pada saat itu dan sampai sekarang jajanannya telah terdaftar di GoFood. Bahkan masuk kategori super partner.
"Sangat menolong dengan terdaftarnya di GoFood. Kalau tidak tentunya langanan hanya di sekitar kompleks, siapa yang membeli saat pendemi ini. Dengan GoFood langganan bertambah dari luar kompleks," ujarnya.
Sementara itu salah seorang warga Padang, Winny Aptanidia mengakui adanya layanan GoFood sangat membantunya untuk memenuhi kebutuhan. Apalagi di saat situasi pandemi sehingga dirinya tak perlu keluar rumah.
"Kadang saya kalau tidak masak di rumah, untuk makanan saya beli pakai GoFood aja. Selain mudah dan banyak menu pilihan, saya menjadi aman karena hanya menunggu di rumah lalu pesanan datang," jelasnya.
Sebelumnya, Gojek sebagai terdepan di Asia Tenggara memang telah memperkenalkan program inisiatif Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan (J3K) untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pelanggan di tengah pandemi global covid-19.
Inisiatif J3K ini juga merupakan upaya Gojek dalam memastikan seluruh ekosistem, termasuk mitra dan
pelanggan dapat tetap beraktivitas dan menjalani keseharian dengan produktif.
Menurut Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, inisiatif J3K dihadirkan tanpa ada biaya tambahan. "Sejak awal pandemi, Gojek telah melakukan berbagai penyesuaian yang mengedepankan aspek kesehatan pada setiap layanan," kata Nila dalam rilis resmi Gojek.
Memasuki tatanan hidup baru, kata dia, Gojek terus berinovasi untuk mendukung masyarakat menjalankan kesehariannya dengan mengedepankan tiga aspek utama. Di antaranya kesehatan, kebersihan, dan keamanan.
"Inovasi ini kami rangkai dalam sebuah inisiatif besar yaitu J3K. Inisiatif ini kami hadirkan tanpa ada pembebanan biaya tambahan, karena kami percaya bahwa rasa aman dan nyaman harus diberikan kepada setiap mitra, pelanggan, dan masyarakat luas," tegasnya.
Nila menjelaskan, jaga Kesehatan di dalam inisiatif J3K merupakan program Gojek dalam menerapkan gaya hidup sehat. Terutama bagi para mitranya yang melayani para pelanggan setiap hari.
Salah satu inisiatif utama jaga kesehatan adalah mewajibkan pengecekan suhu tubuh bagi mitra driver di 200 titik posko aman J3K di berbagai kota besar. Serta kewajiban pengecekan suhu tubuh bagi karyawan mitra usaha GoFood. Gojek secara konsisten juga memberikan informasi prosedur kesehatan kepada pelanggan melalui shuffle card di aplikasi Gojek.
"Gojek juga fokus mengembangkan layanan GoMed, sehingga kini pelanggan dapat membuat janji melakukan rapid test covid-19, di samping juga bisa membeli vitamin, obat-obatan, membuat janji tatap muka dengan dokter dan lain sebagainya yang terkait layanan kesehatan. Bahkan bekerja sama dengan layanan Halodoc," bebernya.
Selain itu, jaga kebersihan di dalam inisiatif J3K adalah program Gojek dalam memastikan kebersihan ekosistem. Salah satunya dengan membuat Posko Aman J3K sebagai tempat melakukan disinfeksi kendaraan dan helm, pendistribusian masker, hairnet, dan hand sanitizer bagi para mitra driver.
"Upaya lain dalam menjaga kebersihan ekosistem adalah dengan menerapkan protokol kebersihan bagi mitra usaha GoFood. Mitra GoFood diimbau untuk menyediakan wastafel dan hand sanitizer bagi mitra driver, dan menjaga makanan tetap higienis," jelas Nila.
"Di layanan GoFood, kami juga menyediakan daftar outlet mitra yang secara konsisten menerapkan penggunaan masker dan pengecekan suhu bagi karyawan, serta penggunaan segel pengaman pada kemasan," sambungnya.
Selanjutnya, adapun jaga keamanan di dalam inisiatif J3K merupakan program Gojek dalam memberikan perlindungan untuk keamanan bersama. Di dalam aspek ini, Gojek memberikan informasi suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraan mereka yang dapat dilihat pelanggan di aplikasi.
Fitur ini merupakan yang pertama di Indonesia. Prosedur lain untuk jaga keamanan adalah adanya sekat pelindung di GoCar dan GoRide (tahap uji coba), kewajiban driver menggunakan masker dan anjuran penggunaan sarung tangan, imbauan penumpang membawa helm SNI milik pribadi, hingga tersedianya zona nyaman J3K bagi pelanggan untuk keamanan dan kenyamanan berkendara.
Prosedur jaga keamanan juga sangat dioptimalkan untuk layanan GoFood, mulai dari hadirnya layanan GoFood pickup bagi pelanggan yang ingin mengambil sendiri pesanan di outlet mitra, hingga pengantaran tanpa kontak fisik (contactless delivery) dengan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat di dalam pesanan antara pelanggan-mitra driver yang juga berlaku untuk GoSend, GoShop, GoMart.
Di samping itu, Gojek juga menyediakan berbagai layanan seperti GoPlay, GoTix dan GoGames yang dapat dinikmati secara online agar masyarakat tetap dapat menikmati hiburan dengan cara yang aman.
"Kami juga mendorong agar pelanggan dapat mengutamakan transaksi menggunakan GoPay untuk menghindari kontak fisik, baik untuk transaksi layanan Gojek atau transaksi di merchant online atau offline," tambah Nila.
Seluruh Inisiatif J3K Gojek untuk mendorong produktivitas di cara hidup baru mendapatkan tanggapan positif dari Juru Bicara Satgas Penanganan Dampak COVID-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ari Juliano Gema.
"Kami mengapresiasi langkah Gojek sebagai pemain di industri yang tanggap akan situasi pandemi dan membuktikan secara nyata bagaimana perusahaan mengedepankan aspek kesehatan, kebersihan, dan keamanan dalam layanannya bagi masyarakat luas," ujar Ari.
"Hal ini sejalan dengan upaya kami untuk membangkitkan perekonomian nasional, termasuk di dalamnya industri pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan tetap memprioritaskan kesehatan masyarakat," sambungnya. (Irwanda)