Gempa di Mentawai Pagi Ini Dipastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa di Mentawai Pagi Ini Dipastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Peta gempa M=5,1 pada Senin (19/10/2020) pagi dekat Mentawai. (Peta: Info BMKG)

Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memastikan gempa tektonik berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) yang mengguncang kawasan Mentawai, Senin (19/10), pukul 05.48 WIB, dipastikan tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.

BMKG merilis, Senin pagi ini wilayah Samudera Hindia pantai barat Sumatra diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,34 LS dan 100,26 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 38 km arah Barat Daya Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada kedalaman 21 km.

Lebih jauh Rahmat menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault )," tulisnya.

Ada pun guncangan gempa, dirasakan di daerah Muko-muko II MMI ( getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," katanya.

Selain itu, juga disebutkan, hingga hari Senin, 19 Oktober 2020 pukul 06.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).

Kepada masyarakat, BMKG menghimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tandasnya. (Osh)

Baca Juga

BMKG mencatat terdapat 17 kali gempa bumi terjadi di Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 11-17 April 2025. Pada periode
17 Gempa Terjadi di Sumbar Sepekan Terakhir, Dipicu Aktivitas Lempeng dan Sesar Sumatra
Sejumlah wilayah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat pada Kamis-Jumat (27-28/3/2025).
Sejumlah Wilayah di Sumbar Berpotensi Diguyur Hujan Lebat Besok dan Lusa
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengimbau bagi masyarakat yang akan mudik untuk selalu memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG.
BMKG Imbau Pemudik Pantau Informasi Cuaca Secara Berkala
BMKG mencatat sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan lebat pada Jumat-Sabtu (7-8/3/2025). Hujan yang
Sejumlah Daerah di Sumbar Berpotensi Diguyur Hujan Besok dan Lusa
BMKG mencatat terdapat 12 kali gempa bumi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 21-28 Februari 2025.
12 Gempa Bumi Terjadi di Sumbar Sepekan Terakhir
Kelurahan Pasie Nan Tigo dan Padang Sarai di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) masuk zona tsunami. Hal ini.
2 Kelurahan di Padang Masuk Zona Hitam Tsunami