Langgam.id - Panitia pulang basamo (bersama) Sulit Air Sepakat (SAS) sudah mencetak 1000 stiker untuk kendaraan pribadi dan sudah didistribusikan ke seluruh cabang, sebagai wujud kepastian pulang kampung pada saat lebaran tahun ini.
"Itu sesuai dengan permintaan cabang sebanyak 80 cabang se-Indonesia dan ternyata masih banyak permintaan stiker yang belum terpenuhi. Kami memperkirakan sepuluh ribu jiwa warga SAS di perantauan akan pulang kampung dalam rangka Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional) SAS," ungkap Ketua Pulang Basamo SAS 2019 Irwansyah Masri, saat dihubungi Langgam.id, Jumat (17/5).
Irwansyah mengatakan, selain mobil pribadi yang jumlahnya ribuan, sebanyak 20 unit bus juga disediakan oleh pengurus SAS untuk membawa perantau pulang kampung dengan star di Jakarta, 30 Mei nanti.
Dia sendiri tidak menampik, harga tiket yang masih terbilang mahal, salah satu musabab, perantau Sulit Air umumnya memilih kendaraan darat untuk bisa pulang basamo.
"Bus 20 dan mobil pribadi lebih dari 1000 dan benar efek dari harga tiket mahal," tukasnya.
"Belum termasuk kendaraan roda 2 yang umumnya dari Provinsi Riau," sambung Ketua Bidang Organisasi DPP SAS ini.
Sebagai catatan, kemarin, Dirjen Perhubungan Daerah Kementerian Perhubungan telah memutuskan untuk menurunkan tarif batas atas (TBA) harga tiket pesawat domestik.
Keputusan itu dituangkan melalui perubahan dalam Keputusan Menteri Perhubungan No.106 Tahun 2016 tentang TBA Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang ditandatangani Rabu malam lalu.
Sayang, jika ditelisik harga tiket penerbangan rute Padang (BIM) ke pelbagai kota di Indonesia tetap mahal. Misalnya saja Jakarta - Padang, TBA masih Rp2,6 juta.
Emoh tiket mahal, banyak perantau yang pulang kampung lebaran memilih kendaraan darat. Tak terkecuali perantau Sulit Air untuk pulang basamo yang digelar dua tahun sekali.
SAS sendiri merupakan peguyuban perantau berbasis nagari terbesar di Sumatra Barat. Selain punya 80 cabang di Indonesia, SAS juga beranting hingga ke luar negeri.
"Luar negeri yang sudah menyatakan siap pulang adalah cabang Melbourne, Sidney dan Malaysia," ujarnya.
Selain Mukernas, nantinya anak nagari Sulit Air yang bergelanggang di rantau akan disambut dengan ragam alek nagari seperti hiburan minang dengan panggung terbuka yang akan menampilkan kesenian.
Irwansyah menyebutkan, semua agenda hiburan di kampung dipersiapkan oleh Ikatan Pemuda Pemudi Minang se Indonesia. Antara lain, penampilan artis minang seperti Mak Itam, dkk, Yen Rustam, Mulia Hasan, Ghinta Kinari.
Di samping itu juga ada permainan KIM setiap malam selama 4 hari. "Begitu juga di bidang olah raga seperti sepak bola, futsal, badminton, tenis lapangan dan buru babi," beber Irwansyah.
Itulah rajutan yang membuhul ranah-rantau menjadi satu kesatuan dalam wujud SAS.
Selain SAS, organisasi rantau nagari lainnya, juga banyak yang pulang dengan kendaraan pribadi.
Misalnya, Ikatan Keluarga Perantau Muaro Paneh (IKPM) DPW Bali akan pulang basamo dengan 2 bis beranggotakan 90 orang, 10 mobil pribadi.
"Perantau dari Sungai Batang, Insya Allah akan mengadakan pulang basamo dan HBH (Halal bi Halal di kampung, tapi sudah lebaran, sebanyak 1 bus dan 7 mobil pribadi," demikian pesan yang diteruskan Kabag Rantau Biro Kerja Sama Pembangunan dan Rantau Pemprov Sumbar Hilma. (Osh)