Langgam.id - Untuk memajukan UKM di daerah, agar bisa bersaing secara luas, salah satu yang perlu menjadi prioritas pelaku usaha adalah meningkatkan kualitas kemasan sehingga memiliki nilai jual tinggi.
Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz rutin mengunjungi rumah produksi UKM di daerah itu. Salah satunya rumah produksi Sanjai Oviga yang omzetnya sudah mencapai Rp150 juta tiap bulannya.
Erwin mengatakan untuk memajukan sebuah UKM hal yang diperlukan itu adalah sebuah terobosan baru berupa kemasan yang dapat meningkatkan harga jual dan memperindah tampilan makanan, sehingga makanan tersebut bernilai jual tinggi dan secara otomatis naik kelas dibandingkan makanan yang dikemas dengan plastik biasa.
“Rumah produksi Sanjai Oviga yang merupakan salah satu UKM tetap berproduksi selama masa pandemi. Dilihat dari kebutuhan pasar yang selalu menginginkan terobosan baru, kita akan hadirkan juga produk dengan kemasan yang baik. Selama ini Sanjai Oviga mengemas makanan dengan kantong plastik biasa, kali ini kita ajak dengan menggunakan kemasan yang baik,” terang Erwin, dikutip dari laman resmi pemko, Kamis (15/10/2020).
Ditambahkan Erwin kemasan yang direkomendasikan untuk Sanjai Oviga ini yaitu berbentuk kemasan wafer yang efisien dan higienis.
“Kemasan yang kita rekomendasikan memiliki sekat di dalamnya sehingga nanti konsumen yang membeli makanan tersebut dapat menyimpan kembali makanan dengan baik dan pastinya lebih higienis,” ujar Erwin.
Erwin berharap dengan adanya terobosan ini UKM yang ada di Kota Payakumbuh memiliki pasar yang lebih luas dan dari segi kualitas memiliki ketahanan yang lebih lama.
“Ini adalah terobosan yang terbaik yang kita lakukan. Kalau bantuan untuk kegiatan pelatihan sudah cukup banyak diberikan oleh pemko. Sekarang yang kita butuhkan adalah terobosan untuk pasar yang lebih luas sehingga UKM ini lebih maju dan dapat mensejahterakan karyawannya,” pungkas Erwin.
Sementara itu Vina sebagai pemilik dari Sanjai Oviga mengatakan sesuai dengan nama rumah produksinya yaitu Sanjai Oviga merupakan rumah produksi makanan yang menghasilkan beraneka jenis sanjai serta kripik olahan dari ubi talas dan kentang.
“Omset perbulan kami alhamdulillah di angka Rp150 juta dengan jumlah pekerja 15 orang,” terang Vina.
Tak lupa Vina mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Payakumbuh atas dukungan dan bantuan yang diberikan untuk kemajuan UKM, sehingga dapat berkembang dan lebih maju lagi ke depannya. (*/HFS)