Langgam.id - Aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja berdampak pada penghasilan Bus Trans Padang. Omzet bus tersebut turun sekitar Rp 2 juta dalam dua hari terakhir.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Padang, Dian Fakhri. Dia menyebut aksi demo di depan gedung DPRD Sumbar membuat rute bus dialihkan.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa aksi unjuk rasa yang terjadi tersebut membuat pendapatan Bus Trans Padang turun," katanya, Jumat (9/10/2020).
Baca juga: Demo di Padang hingga Malam, Kelompok Aksi Kamisan Dibubarkan Polisi
Dia mengatakan, lokasi demo itu dilewati jalur koridor 1 Bus Trans Padang rute Pasar Raya-Lubuk Buaya. Karena adanya demo, rute dialihkan ke Siteba menuju Jalan By Pass.
"Karena pengalihan rute itu maka banyak halte yang terlewatkan," katanya.
Dinas berencana akan mengumumkan perubahan rute juga masih terjadi demo di depan gedung DPRD Sumbar. Selain untuk memudahkan penumpang, pengumuman itu diharapkan bisa menormalkan penghasilan.
"Koridor satu rata-rata Rp 8 juta per hari, setelah terdampak demo turun menjadi Rp 6 juta an," ujarnya.
Seperti diketahui, demo menolak Omnibus Law di depan gedung DPRD Sumbar sudah terjadi sejak Rabu (7/10). Selama dua hari pertama, demo diwarnai aksi ricuh.
Demo juga masih berlanjut pada Jumat (9/10). Meski ada massa yang bertahan hingga malam, tak ada kericuhan yang terjadi seperti dua hari sebelumnya. (Ldi/ABW)