Langgam.id - Dokter Spesialis kebidanan dan kandungan dr Muhammad Fadli menyampaikan tips untuk meningkatkan imunitas untuk ibu hamil di saat pandemi. Hal itu disampaikan dalam acara talkshow ‘’Para Pahlawan Kesehatan di Pusaran Pandemi’’ di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Graha BNPB Jakarta Kamis lalu, (30/9).
Muhammad Fadli mengatakan, ibu hamil yang dinyatakan positif covid-19 disarankan untuk banyak mengkonsumsi vitamin demi meningkatkan imunitas tubuhnya.
"Ibu hamil yang positif covid-19 itu harus banyak mengkonsumsi vitamin C, guna meningkatkan imunitas tubuhnya," ujarnya.
Lanjutnya, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang sedang hamil dan dinyatakan positif covid-19 dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri dan rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan. Setelah berkonsultasi, dokter akan memberikan nasehat mengkonsumsi multivitamin.
"Kalau ada gejala berat, misalnya batuk, sebaiknya datang ke rumah sakit untuk segera mendapat tindakan," tambahnya.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Agam Bertambah 24, Tersebar di 7 Kecamatan
Di tengah paparannya, Fadli juga mengungkapkan kasus ibu hamil yang dinyatakan positif covid-19 menularkan virus corona pada janin di dalam kandungannya. Seperti kasus salah satu pasiennya yang mendapatkan kabar positif covid-19.
‘’Dan USG saat itu menemukan detak jantung bayi sudah tidak ada. Apakah ini karena covid, itu masih dalam penelitian. Tapi dari beberapa penelitian virus ini bisa masuk ke jalan plasentanya," ujarnya.
Dalam talkshow itu, Dokter gigi Anastasia Ririen juga. Memberikan tips menjaga kesehatan gigi dalam mulut. Dia menyarankan, selama pandemi jangan pernah meremehkan kasus bau mulut dan gusi berdarah.
‘’Bau mulut dan gusi berdarah, jangan dianggap biasa saja. Itu kalau dibiarkan bisa berdampak hancurnya penyangga gigi,"katanya.
Ia juga menyarankan kepada masyarakat untuk agar tidak perlu takut datang ke rumah sakit, klinik, atau dokter gigi guna memeriksa kesehatan gigi dan mulut. Itu karena dokter yang praktek menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (Yesi/ABW)