Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat mencatat selama pandemi Covid-19 tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) turun signifikan menyusul kebijakan pembatasan dan larangan terbang oleh sejumlah negara.
Kepala BPS Sumbar Pitono mengatakan sejak April sudah tidak ada wisman yang masuk ke Sumbar melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) maupun Pelabuhan Teluk Bayur.
"Terhitung April sampai Agustus kunjungan wisman nol, karena memang kebijakan larangan terbang untuk memutus penyebaran Covid-19," katanya, Kamis (1/10/2020).
Ia memperkirakan sampai akhir tahun ini tidak ada penambahan kunjungan wisman ke Sumbar mengingat angka positif Covid-19 masih tinggi, sehingga pengetatan masih akan terus dilakukan.
Secara umum sepanjang tahun ini (Januari - Agustus) praktis wisman yang datang ke Sumbar hanya ada pada tiga bulan pertama yakni Januari sebanyak 4.341 orang, Februari sebanyak 4.038 orang, dan Maret sebanyak 2.495 orang.
Total wisman yang masuk ke Sumbar sebanyak 10.874 orang atau turun hingga 73,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 41.240 wisman.
Meski begitu, Ketua Asosiasi Kapal Selancar Sumatra Barat (AKSSB) Aim Zein mengajak pemerintah daerah dan pelaku wisata menjadikan momentum Covid-19 untuk meningkatkan kualitas layanan, promosi dan infrastruktur pendukung pariwisata Sumbar.
"Momen (Covid-19) ini perlu dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas pelayanan, destinasi wisata, dan meningkatkan promosi wisata Sumbar. Sehingga, ketika wabah selesai pariwisata kita sudah siap," katanya.
Untuk wisata selancar, ia memperkirakan hanya sekitar 100 wisman yang datang ke Sumbar sampai akhir tahun ini menikmati ombak di Kepulauan Mentawai.
“Perkiraan kami hanya sekitar 100 orang. Itu pun wisman yang stay (terjebak), karena tidak bisa pulang ke negaranya,” kata Aim.
Padahal tahun lalu, jumlah wisman untuk wisata minat khusus tersebut yang datang ke Mentawai mencapai 8.000 orang. (*/HFS)