11 Tahun Gempa Padang, Masyarakat Diingatkan Mitigasi dan Bahaya Megatrust

Pemko Padang bakal menggelar Peringatan Gempa 30 September pada tahun ini yang dilaksanakan di Tugu Gempa, depan Museum Adityawarman.

Tugu Gempa Padang (Foto: Humas Kota Padang)

Langgam.id - Tepat 11 tahun silam gempa memporak-porandakan Kota Padang. Meski sudah lama berlalu, masyarakat tak boleh lupa tentang bahaya bencana itu dan cara menghadapinya.

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno memberikan tanggapan terkait peringatan 11 Tahun Gempa Padang. Dia berharap masyarakat Sumbar memiliki pengetahuan dan tindakan mitigasi yang baik menghadapi bencana serupa.

Gempa berkekuatan 7.6 SR yang menimpa Padang tepat 11 tahun silam menjadi sebuah peristiwa yang melekat kuat diingatan masyarakat. Dimana setiap tahunnya selalu dilakukan peringatan untuk mengenang kejadian ini di Tugu Gempa Padang.

"Jadi kita memang perlu memperingati gempa yang pernah terjadi 30 September. Namun tidak perlu kita ratapi," kata Irwan di di Kantor DPRD Provinsi Sumbar, Rabu (29/9).

Irwan mengatakan masyarakat seharusnya menjadikan kejadian gempa 11 tahun silam itu menjadi bahan evaluasi. "Apa yang disebut dengan sikap mitigasi, kalau ada gempa, keluar rumah. Kalau keluar jangan di tepi sungai, bukit dan gunung yang bakal berpotensi longsor membuat bahaya," ucap Irwan.

Ditemui di lokasi terpisah, Plt Walikota Padang Hendri Septa menghimbau masyarakat Kota Padang untuk tetap waspada terhadap ancaman megatrust. Ia juga menyampaikan kesiapan pemerintah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar dalam menangani bencana termasuk ancaman tersebut.

"Kita insyaAllah sudah menyiapkan segala cara, segala upaya untuk menghadapi yang namanya megatrust. Meskipun begitu kita tetap berharap dan berdoa kepada Allah SWT jangan sampai terjadi,” kata Hendri usai memperingati 11 tahun gempa Padang di Monumen Gempa, Padang.

Diketahui potensi tentang Gempa Megathrust dengan tsunami setinggi 20 meter yang bakal terjadi di Pulau Jawa. Padang sendiri pun juga merupakan daerah rawan gempa dan mempunyai potensi yang sama yakni, Mentawai Megathrust.

Diketahui, istilah megatrust ini merujuk kepada zona gempa yang menjadi sumber tumbukan lempeng di kedalaman dangkal, sehingga berpotensi terjadi patahan naik yang besar.

Tidak terbayangkan oleh manusia kalau itu sampai terjadi. Untuk itu tetap ya kepada seluruh khususnya masyarakat Kota Padang dan Sumatera Barat tetap waspada, tetap berhati-hati," pungkasnya. (Natasya/Amalia/ABW)

Baca Juga

Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah
Menteri BUMN Erick Thohir telah menyetujui pengalihan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengembangan RSUP M Djamil Kota Padang.
Flyover Sitinjau Lauik Segera Dibangun, Andre: Pemenang Lelang Diumumkan 7 Oktober 2024