Langgam.id - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui konferensi pers bersama Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Selasa (29/9/2020) mengumumkan telah memutuskan menunda pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2 2020 yang akan bergulir Oktober ini. Pengunduran liga ini dilakukan, karena pihak kepolisian tidak memberikan izin keramaian.
Pengumuman pengunduran liga juga disampaikan kepada klub lewat surat PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan nomor 381/LIB-KOM/IX/2020 itu, Managemen Semen Padang FC Efendi Syahputra mengatakan sangat menyesalkan hal tersebut. Penundaan sangat berpengaruh terhadap segala kegiatan tim dan juga pendanaan sponsor.
“Kita menyesalkan agenda mundurnya liga 2 ini, meski tetap menghormati sebagai keputusan demi kemanusiaan, terkait makin mewabahnya virus covid-19,” ujarnya lewat keterangan resmi, Rabu (30/9/2020).
Baca juga: Usai Datangkan Irsyad dan Leo, Semen Padang FC Boyong Kiper Baru
Menurutnya klub tentu saat ini semakin sulit secara pendanaan, mengingat tertundanya pencairan dana sponsor akibat penundaan ini. Hal ini tentunya juga berdampak pada keuangan klub, yang akan makin sulit bulan bulan berikutnya.
Effendi menambahkan, PSSI dan PT. LIB tentunya juga harus memberikan solusi kongkrit kepada tim, agar masalah pelik ini bisa diatasi.
“Terkait hal ini, klub memohon kepada PSSI sebagai induk organisasi dan LIB sebagai operator liga, untuk dapat memberikan solusi serta jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang di alami klub-klub liga saat ini,” ujarnya.
Meski liga mengalami pengunduran, tim berjuluk Kabau Sirah akan tetap menjalani program latihan seperti biasa, meskipun program-program yang direncanakan harus diubah. Selain itu, Managemen SPFC juga komit memberikan dukungan kepada upaya pemerintah dalam mengatasi wabah covid-19.
“Kita memastikan akan terus latihan normal seperti biasa sampai ada keputusan resmi kepastian soal kelanjutan kompetisi. Semua program agenda persiapan tim akan tetap dijalankan seperti biasa dengan protokol kesehatan yang ketat, meski beberapa program seperti yang sudah direncanakan di Medan nantinya harus batal,” ujarnya. (Rahmadi/ABW)
