Langgam.id - Cita-cita perantau Minang di Australia untuk memiliki surau (masjid) tampaknya segera terwujud. Pengusaha urang awak H. Yendra Fahmi (49) berkomitmen melunasi pembelian properti yang akan jadi Surau Sydney Australia (SSA) senilai Rp3 miliar (300.000 dolar Australia).
Pengurus SSA dalam rilis kepada langgam.id pada Minggu (27/9/2020) menyebutkan, H. Yendra memberi sumbangan atas nama sadaqah almarhumah ibundanya Hj. Yuliana. Komitmen sumbangan pengusaha asal Sulit Air ini dinyatakan dalam acara zoom meeting pada Sabtu (26/9/2020) sore.
Acara tersebut dihadiri dengan pengurus Minang Saiyo Sydney (MSS), pengurus SSA, dan tokoh-tokoh Dispora Minal Global Network (MDGN). Komitmen H. Yendra Fahmi untuk menutup kekurangan dana pendirian SAA itu langsung disambut takbir serentak sekitar 20 peserta zoom meeting.
Antara lain Prof. Jurnalis Uddin (Penasehat MDGN), Zarkasih Nurdin (Sekjen Gebu Minang) dan Burmalis Ilyas (Direktur Eksekutif MDGN). Kemudian, Ketua MSS Yusuf Rizal, Ketua SSA Novri Latif dan Wakil Ketua SSA Ali Askar. Juga, Anggota DPD RI dapil Sumbar Alirman Sori, sesepuh MSS An Syarif dan Budiman Djamaan. Turut pula, Koordinator Fund Rising SSA Nirwan Kamaruddin, anggota Tim Promosi SSA Hasril Chaniago, Ustaz Ed Fauzan dan H. Yendra Fahmi sendiri.
Menurut Yusuf Rizal, usaha masyarakat Minang di Australia untuk mendirikan sebuah masjid (surau) sudah berlangsung sejak tahun 2015. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan bagi sekitar 1.000 KK perantau asal Minang yang tinggal di Sydney. Termasuk warga Muslim asal Indonesia lainnya di kota itu.
Inisiatif ini mulai dengan mengumpulkan sumbangan dari warga Minang yang tergabung dalam Minang Saiyo. Saat Forum Minang Diaspora Global Network & Festival Minangkabau di Melbourne, September 2018, sudah terkumpul donasi sekitar 300.000 dolar Australia. Dalam forum tersebut juga ada sosialisasi pengumpulan dana bagi wujudnya keinginan tersebut.
Upaya fund rising berlanjut dengan meminta dukungan tokoh pengusaha Sandiaga Uno oleh pengurus SSA dan MDGN. Bulan Januari 2020, dalam pertemuan di Jakarta dengan Sandi, hadir antara lain Prof. Jurnalis Udin, Prof. Fasli Djalal, Gubernur Sumbar Prof. Irwan Prayitno, Busmalis Ilyas, Hasril Chaniago, dan Dr. Henmaidi Alfian, di samping Nirwan Kamaruddin sendiri sebagai utusan Pengurus SAA dari Australia. Ikut pula bersama Ustad Abdul Somad (UAS) mempromosikan pendirian SSA.
Setelah pertemuan dengan Sandiaga Uno, rencana akan ada acara fund rising di Australia bulan April 2020 yang akan langsung dihadiri Sandiaga. Karena pandemi Covid 19, acara itu masih tertunda. Namun demikian, pembelian properti yang akan diubah menjadi surau sudah terlaksana bulan Juli lalu. Dengan perjanjian serah terima pada bulan Desember 2020 seharga 1,5 juta dolar Australia atau lebih kurang Rp15,5 miliar.
Untuk memenuhi itu, SSA memperoleh pinjaman dana dari bank sebanyak 700 ribu dolar Australia (Rp7 miliar). Sedangkan sekitar Rp8 miliar lagi harus diusahakan oleh SSA sendiri. Pengumpulan dana tetap berjalan. Sehingga per 20 September 2020 sudah terkumpul dana masyarakat sejumlah Rp5,7 miliar lebih. Jadi masih ada kekurangan sekitar Rp2,3 miliar lagi.
"Alhamdulillah, melalui pesan WA saja, tanpa proposal dan surat dari SSA. Ternyata langsung ada respons dari H. Yendra Fahmi untuk memenuhi kebutuhan dana yang harus ditutup bulan Desember depan," kata Yusuf.
H. Yendra Fahmi, lahir di Pekanbaru dari ibu Hj. Yuliana yang berasal dari Sulit Air (Solok) dan ayah H. Nafli Munaf yang berasal dari Sianok (Agam). Ia merupakan anak keenam dari delapan bersaudara. Kakaknya Yan Ikhsas adalah politisi Partai Golkar, sedang kakaknya yang lain, H. Tonas, pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Bulan Bintang (PBB) dari dapil Sumatra Barat.
Baca Juga: Pengusaha Minang Yendra Fahmi Pastikan Tetap Bagi THR dan Tak Ada PHK Karyawan
Yendra Fahmi dikenal sebagai pengusaha sukses yang memulai usaha dari bawah. Ia adalah owner grup usaha Indobagus Investasi yang bergerak di bidang pertambangan, perkebunan dan properti. Fahmi juga tercatat sebagai pemilik PT Adadenmas, dealer Mercedes Benz terbesar di Indonesia. Dia dikenal sebagai pengusaha yang dermawan. Ketika terjadi kerusuhan di Wamena setahun lalu, Yendra Fahmi menyumbang Rp1 miliar untuk memulangkan perantau Minang yang jadi korban. Dia juga tercatat sebagai penyumbang untuk pembangunan Masjid Muhammadiyah di Kulliyatul Mubaligin Yogyakarta. (*/SS)