Langgam.id - Tambang batu bara tua Ombilin, Sawahlunto diusulkan jadi warisan dunia. Pengusulan itu akan diajukan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Badan PBB UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit lewat siaran pers Humas Pemprov Sumbar. Untuk keperluan pengusulan itu, Wagub menghadiri persiapan pameran “Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS),” bertempat di Kementrin Luar Negeri Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Wagub Nasrul Abit yang didampingi Wali kota Sawahluto Deri Asta dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbat Gemala Ranti mengatakan, pengusulan tersebut untuk mendorong kemajuan pariwisata Kota Sawahlunto dan tambang batu bara Ombilin sebagai daerah wisata warisan budaya dunia.
Wagub juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri yang telah menfasilitasi forum ini.
Acara dibuka Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian Alphyanto Ruddyard. Ia sekaligus memberikan komentar tentang pengusulan “Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto” menjadi warisan dunia UNESCO yang akan ditetapkan pada Sidang ke-43 Komite Warisan Dunia tahun 2019 di Baku, Azerbaijan.
Pertemuan dengan tajuk Update From The Region One Day In Ombilin – Sawahlunto diselenggarakan dua kementerian. Acara itu menghadirkan perwakilan negara-negara sahabat yang berada di Jakarta dan beberapa deputi dan direktur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Turut diundang Bupati/Walikota tujuh Kabupaten/Kota yang dilalui jalur kereta api pengangkutan bahan tambang Batu Bara Ombilin dari Kota Sawahlunto ke Kota Padang.
Pada kesempatan itu Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid memaparkan poses pengusulan menjadi warisan dunia. Pengusulan telah melalui tahapan prakarsa, tentative list (daftar sementara), nominasi, evaluasi, dan akan diakhiri dengan penetapan. Penetapan akan dilakukan pada Sidang ke-43 Komite Warisan Dunia di Baku, Azerbaijan 29 Juni s/d 10 Juli 2019.
Pengukuhan itu diperlukan untuk mengisi daftar warisan dunia UNESCO dengan warisan budaya nasional. Diharapkan dapat menjamin keberlanjutan upaya pelestarian warisan budaya nasional. Juga, untuk meningkatkan manfaat warisan perkotaan, pertambangan, dan perkeretapian Ombilin–Sawahlunto bagi warga Sumbar, khususnya.
Pengukuhan itu, memerlukan pendekatan kepada negara anggota Komite Warisan Dunia. Hal ini agar mendapatkan dukungan negara-negara itu dengan menimbang rekomendasi Badan Penasehat Warisan Dunia, ICOMOS.
Pertemuan dengan perwakilan negara sahabat agar punya waktu yang cukup dan memahami kepentingan Indonesia memprioritaskan pengukuhan nominasi OCMHS.
"Sejalan dengan kegiatan ini, ditekankan terkait persiapan dan dukungan untuk perwujudan (OCMHS) menjadi Warisan Dunia UNESCO agar kita segera ditindaklanjuti," kata Wagub Nasrul Abit.
Menurutnya, Pemprov Sumbar akan mengkoordinasikan secepatnya dengan Kab/Kota. "Untuk mengamankan dan melestarikan kawasan beserta area di sepanjang jalur kereta api ombilin," katanya.
Untuk itu, Pemprov akan menyiapkan MOU dengan beberapa kabupaten yang dilewati jalur kereta Ombilin. Antara lain, dengan Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Wagub Nasrul Abit juga akan mengusulkan Ngarai Sianok, Harau, Gua Batu Kapal dan Rendang kepada UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. (*/HM)